Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intel Corp Pangkas Gaji Karyawan Akibat Penjualan PC Turun

Intel Corp memangkas gaji karyawan dengan besaran bervariasi, mulai dari level staf hingga CEO.
Papan logo Intel di kantor pusatnya di Santa Clara, California, AS/Bloomberg
Papan logo Intel di kantor pusatnya di Santa Clara, California, AS/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa perangkat lunak Intel Corp memangkas secara gaji karyawan dan para pimpinan besar-besaran. Hal tersebut dilakukan setelah perusahaan merilis proyeksi penjualan yang jauh lebih rendah dari perkiraan.

Penurunan proyeksi tersebut didorong oleh terkikisnya pangsa pasar oleh para pesaingnya dan penurunan pasar komputer personal atau PC.

Dilansir dari Reuters pada (1/2/2023), sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pemotongan gaji cukup beragam, 5 persen untuk karyawan tingkat menengah dan 25 persen untuk Chief Executive Pat Gelsinger. Sementara itu, tidak ada perubahan jam kerja bagi seluruh karyawan.

"Adanya perubahan ini untuk memberikan dampak lebih signifikan kepada para eksekutif kami dan perusahaan akan membantu mendukung investasi tenaga kerja secara keseluruhan," tutur juru bicara Intel Corp Addy Burr.

Pekan lalu, pihak perusahaan juga mengatakan bahwa margin laba turun secara drastis karena pasar PC terkikis setelah sempat melonjak selama pandemi Covid-19 melanda.

CEO Pat Gelsinger mengakui bahwa Intel telah kehilangan pangsa pasar terhadap pesaingnya, seperti Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) yang melaporkan penjualan kuartalan di atas ekspektasi analis.

Selain adanya potongan gaji pada karyawan tingkat menengah, gaji tenaga kerja di level wakil pimpinan dipangkas sebesar 10 persen, kemudian posisi tertinggi di perusahaan selain CEO mendapat potongan 15 persen.

Dampaknya, perusahaan juga menurunkan program pencocokan 401(k) dari 5 persen menjadi 2,5 persen dan menangguhkan kenaikan gaji serta bonus kinerja kuartalan.

Adapun, bonus kinerja tahunan karyawan juga turut berkurang karena perusahaan sudah kalah bersaing dengan pesaingnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper