Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham Adani Enterprises Ltd (ADANIENT) yang merosot 18,31 persen dalam perdagangan hari ini, Jumat (27/1/2023) telah menyebabkan kapitalisasi konglomerasi yang dikendalikan crazy rich terkaya kedua di dunia menurut Forbes, Gautam Adani, menguap US$50 miliar atau sekitar Rp749 triliun.
Anjloknya saham Andani setelah terbitnya laporan perusahaan investasi Amerika Serikat (AS) Hindenburg Research. Laporan itu menyebut konglomerasi Andani melakukan penggelapan keuangan dalam operasinya.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (27/1/2023), jatuhnya saham Andani turun menambah tekanan bagi crazy rich India itu. Kejatuhan harga saham turut membuka peluang para investor kembali melego saham perusahaan di lantai bursa.
Hindenburg Research minggu ini menuduh dalam sebuah laporan bahwa Adani Group telah menggunakan transaksi pihak-pihak terkait yang dirahasiakan untuk menampilkan perusahaannya dalam keadaan sehat. Perlakukan lapoan keuangan ini juga menjaga rasio solvabilitas dari unit-unit bisnis yang dimiliki.
Saham Andani terus merosot hingga menyentuh 2.768,50 INR pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
Bukan hanya holding, beberapa saham seperti Adani Green Energy Ltd. dan Adani Total Gas juga terjun hingga batas 20 persen secara harian seiring aksi jual senilai US$12 miliar di perusahaan-perusahaan grup sejak pertengan pekan ini.
Baca Juga
Atas tuduhan ini, Andani menyangkal isi laporan. Konglomerasi ini juga tengah menyiapkan tuntutan bagi Hindenburg Research di Amerika Serikat dan India.