Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Sewa Pesawat untuk Penerbangan Haji 2023

Garuda Indonesia akan sewa pesawat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan ibadah haji 2023.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) berencana menyewa sejumlah pesawat yang digunakan sebagai operasional layanan penerbangan ibadah haji pada 2023.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan dengan menggunakan asumsi jumlah jemaah haji pada 2019, perseroan akan membutuhkan sebanyak 15 unit pesawat.

Secara terperinci, 8 unit pesawat berjenis Boeing 777 dengan kapasitas 393 tempat duduk. Kemudian, Garuda juga akan mengoperasikan 7 unit pesawat Airbus yang berkapasitas 360 tempat duduk.

Kendati demikian, Irfan menuturkan saat ini jumlah pesawat yang disiapkan GIAA belum mencukupi. Oleh karena itu, perseroan berencana untuk melakukan penyewaan beberapa unit pesawat untuk memenuhi kebutuhan selama masa ibadah haji.

"Kita tidak punya pesawat sebanyak itu, sehingga Garuda akan membutuhkan sewa pesawat dalam waktu terbatas di musim haji ini seperti yang terjadi di masa lalu," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Kamis (26/1/2023).

Irfan menuturkan, persiapan armada pesawat untuk ibadah haji telah dibahas bersama dengan kementerian/lembaga terkait dan juga sejumlah ahli. Menurutnya, spesifikasi untuk pesawat khusus ibadah haji akan berbeda dengan pesawat untuk penerbangan reguler seiring dengan sifat penerbangan yang nonstop.

Dia melanjutkan, Garuda Indonesia juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Haji Arab Saudi untuk beroperasi dari satu bandara saja, yakni di Bandara Internasional Taif.

Menurut Irfan, hal ini mengingat adanya batasan - batasan operasi yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi dan juga kedatangan jemaah haji dari negara lain.

"Kita juga sudah melakukan penjajakan dengan konsulat setempat. Untuk saat ini belum siap, tetapi insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi akan siap," imbuhnya.

Irfan melanjutkan, dengan menggunakan asumsi jumlah jemaah pada 2019, perseroan akan menerbangkan sebanyak 103.691 jemaah dari 9 kota asal (embarkasi) pada 2023. Embarkasi yang akan dilayani GIAA adalah Banda Aceh, Medan, Padang, Solo, Jakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper