Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Penetrasi Kendaraan Listrik, Pertamina: Perlu Adanya Insentif

Pertamina menyatakan memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati./Istimewa
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan diperlukan adanya sebuah kerangka kerja dan insentif untuk mendorong penetrasi kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan untuk mempercepat penggunaan energi berkelanjutan, Pertamina menargetkan efisiensi energi dengan elektrifikasi menjadi faktor penentu keberhasilan.

Selain itu, Nicke juga menyoroti perlunya pembiayaan, terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar, sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju.

Nicke menambahkan rekomendasi kebijakan lainnya adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau. Dalam rekomendasi tersebut, Nicke menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait.

Dia menyebutkan perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik. Selanjutnya, rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi.

“Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” kata Nicke dalam keterangan resminya, Minggu (22/1/2023).

Nicke menuturkan, Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV serta memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas, dan kemampuan membeli.

Selain itu, Pertamina memiliki lebih dari 7.400 SPBU, 6.100 Pertashop, dan 63.000 outlet LPG. Dia mengatakan Pertamina juga siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai EV dan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki.

“Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan pengembangan ekosistem EV di Indonesia sudah dimulai dengan melibatkan perusahaan asing dan BUMN, termasuk Pertamina.

Setidaknya ada empat perusahaan yang memiliki rencana investasi di Indonesia untuk mendukung pengembangan EV, antara lain LG, CATL, Foxconn, dan BritishVolt.

"Pemerintah menyambut baik investor yang serius datang ke Indonesia dengan memberikan kemudahan fasilitas perizinan dan insentif pajak," kata Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper