Bisnis.com, JAKARTA - Shanghai, sebagai pusat keuangan dan komersial negara China, telah berjanji untuk lebih banyak mengucurkan bantuan kepada para pelaku usaha kecil yang terpukul keras akibat pembatasan pandemi di masa lalu. Kini kota metropolitan itu tengah mengejar pemulihan ekonomi yang didorong oleh tingkat konsumsi yang mulai bergeliat di tahun 2023 ini.
Walikota Shanghai Gong Zheng mengatakan pemotongan pajak dan pemberian subsidi pemerintah tengah dikaji sejalan dengan tujuan kota tahun ini untuk mencapai tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,5 persen.
"Perusahaan lokal punya peran penting dalam ekonomi Shanghai dan mereka meletakkan dasar untuk pertumbuhan ekonomi. Kami sedang mempelajari serangkaian kebijakan untuk mengatasi masalah yang sekarang dihadapi oleh perusahaan kecil lokal, termasuk kesulitan dalam mengakses modal, dan mengelola biaya bahan baku,” kata Gong dilansir dari SCMP, Sabtu (21/1/2023).
Pernyataannya muncul setelah pemerintah kota Shanghai tahun lalu memangkas pajak sebanyak 300 miliar yuan (US$44,75 miliar) untuk membantu 2,67 juta perusahaan, yang sebagian besar merupakan usaha kecil, untuk bertahan dari tindakan pengendalian Covid-19 yang ketat yang diberlakukan beberapa waktu lalu.
Gong, yang tidak merinci besaran insentif baru di kota itu, dia mengatakan rinciannya belum disusun oleh pemerintah daerah.
Tahun lalu, pemerintah kota Shanghai mewajibkan semua pengembang milik negara membebaskan penyewa dari membayar sewa setidaknya selama tiga bulan untuk membantu meringankan kesengsaraan keuangan mereka.
Gong mengindikasikan bahwa Shanghai sekarang sedang mengejar model pertumbuhan yang seimbang, yang memastikan bahwa semua bisnis – baik yang dikendalikan negara, milik swasta atau yang didanai asing – dapat mempertahankan operasi yang sehat di kota metropolitan.
Baca Juga
“Kami berharap bisnis perusahaan-perusahaan yang terdampak virus corona ini dapat segera kembali normal,” kata walikota.
Pemerintah kota Shanghai juga bermaksud untuk mengembangkan setidaknya empat klaster industri di dalam zona perdagangan bebas seluas 120 persegi , di mana Gigafactory 3 Tesla berada.
Langkah-langkah pemulihan bisnis yang ditargetkan oleh Shanghai mencerminkan upaya otoritas lokal untuk menghidupkan kembali aliran investasi baru ke kota metropolitan – yang telah lama dikenal sebagai “kepala naga” ekonomi China, yang berfungsi sebagai pintu gerbang bagi bisnis dan modal asing untuk memasuki daratan.
“Kami berharap dapat mencapai [pertumbuhan ekonomi] yang wajar untuk menjaga ketenagakerjaan dan harga konsumen tetap stabil. Kami yakin bisnis akan pulih,” kata Gong.
Sebagai informasi, pada kuartal kedua tahun lalu, PDB Shanghai mengalami kontraksi sebesar 13,7 persen yang belum pernah terjadi sebelumnya dari periode yang sama pada tahun 2021.
“Sejak China telah beralih dari strategi nol- Covid menjadi hidup dengan virus, sebagian besar bisnis Shanghai akan mengalami pemulihan tahun ini,” kata Ding Haifeng konsultan di firma penasihat keuangan lokal integrity.
“Tetapi banyak perusahaan kecil, seperti restoran dan bahan makanan, masih memerlukan dukungan keuangan dan kebijakan untuk mempertahankan operasinya," ungkapnya