Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis mampu meningkatkan pangsa pasar penerbangan umrah pada 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan segmen penerbangan umrah menjadi salah satu fokus pada 2023 seiring dengan upaya transformasi kinerja perusahaan.
Menurutnya, dengan proyeksi pertumbuhan alat produksi yang mencapai lebih dari 20 persen pada tahun ini, GIAA menargetkan pertumbuhan pangsa pasar umrah melalui rute penerbangan ke Timur Tengah di kisaran 8-10 persen.
“Hal ini yang kami yakini dapat menunjang proyeksi proporsi pendapatan penerbangan ke Tanah Suci baik Umrah maupun Haji menjadi sedikitnya sekitar 20 persen – 30 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia,” jelas Irfan saat dihubungi, Kamis (19/1/2023).
Irfan memaparkan Garuda Indonesia berhasil mengangkut sekitar 280.000 penumpang sepanjang 2022 lalu. Jumlah tersebut dinilai menjadi peluang pasar tersendiri mengingat penerbangan umrah baru dapat beroperasi pada akhir kuartal I/2022 lalu setelah selama lebih dari 2 tahun tidak beroperasi.
Seiring dengan hal tersebut, GIAA akan melakukan perluasan jaringan penerbangan Umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia. Rencana penjajakan otimalisasi jaringan penerbangan umrah charter maupun berjadwal perusahaan akan terus diintensifkan pada kota besar di Indonesia, khususnya wilayah yang menjadi titik keberangkatan strategis penerbangan umrah seperti Surabaya, Makassar, hingga Solo.
Baca Juga
Ke depannya, aksesibilitas penerbangan langsung ini akan terus dioptimalkan selaras dengan proyeksi pertumbuhan permintaan umrah maupun ketersediaan alat produksi perusahaan.
Irfan mengatakan, saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 15 kali penerbangan menuju Tanah Suci setiap minggu. Penerbangan ini dilayani melalui rute Jakarta - Jeddah dan Jakarta -Madinah.
Untuk meningkatkan layanan operasional di Arab Saudi, GIAA juga tengah melakukan persiapan perpindahan operasional penerbangan ke Terminal 1 Bandara internasional King Abdulaziz di Jeddah. Perpindahan ini diharapkan meningkatkan kualitas layanan penerbangan Garuda Indonesia di Arab Saudi baik dari aspek ground handling maupun aktivitas post flight lainnya.
“Lebih lanjut, berbagai inisiatif dari aspek komersial juga terus kami optimalkan salah satunya melalui promo khusus excess baggage bagi jemaah umrah,” kata Irfan.