Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WEF 2023 Davos, Luhut: Jangan Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia!

Di sela-sela WEF 2023 Davos, Menko Luhut menegaskan negara mitra dan negara sahabat jangan ada yang berani ganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam panel Indonesia Net Zero Pathway: Opportunity & Challanges dalam Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Dok. Kementerian Investasi/BKPM.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam panel Indonesia Net Zero Pathway: Opportunity & Challanges dalam Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Dok. Kementerian Investasi/BKPM.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan negara sahabat jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu diungkapkan saat dia menjadi pembicara di World Economic Forum (WEF) 2023 di Davos, Swiss.

Luhut mengatakan bahwa Indonesia sangat membuka diri terhadap semua saran dan usulan dari negara sahabat. Namun, dia mengingatkan jangan sampai mengganggu ekonomi Indonesia. 

“Namun satu hal yang harus kalian perhatikan, yaitu jangan pernah mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menciptakan lapangan kerja yang luas bagi rakyat Indonesia adalah hal yang mutlak dan saya yakin negara-negara Asean lain juga memiliki pendapat yang sama,” ujarnya di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, seperti dikutip dalam unggahan resmi di Instagram, Kamis (19/1/2023). 

Luhut menuturkan, seperti halnya penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 di Bali lalu, pada awalnya banyak yang pesimis akan penyelenggaraan dan hasilnya. 

Namun, dia mengatakan Indonesia berhasil mengubah stigma tersebut menjadi sebuah kesuksesan yang luar biasa. 

“Jika KTT G20 saja dapat diselenggarakan dengan sukses dan mendapat pujian dari seluruh negara, maka KTT ASEAN 2023 juga dapat mengulangi kesuksesan yang sama,” imbuhnya

Meski demikian, Luhut melilhat masih banyak tantangan dalam menyelenggarakan KTT Asean 2023.

Mengingat masing-masing negara anggota Asean memiliki kepentingan nasional masing-masing. 

“Kami juga mendorong kekompakan dan solidaritas di antara negara-negara Asean. Namun, inilah tantangan sesungguhnya,” tambahnya. 

Lebih lanjut, Luhut mengatakan walaupun situasi di Ukraina masih tidak pasti, Indonesia dengan jumlah penduduk 282 juta jiwa masih dapat mengatasi gejolak ekonomi global. 

Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dan ekspor senilai US$293 miliar pada 2022, lebih besar dibandingkan 2021 yang hanya US$232 miliar. 

“Belum lagi komitmen investasi bilateral senilai US$71 miliar yang diterima Indonesia dari KTT G20 2022, termasuk Just Energy Transition Partnership (JETP) US$20 miliar. Hal ini semakin meningkatkan kepercayaan baik dari dalam negeri maupun dunia internasional,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper