Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Energi Terbarukan Indonesia Butuh Investasi US$40 Miliar

Dibutuhkan lebih dari US$40 miliar pendanaan untuk program energi terbarukan di Indonesia
Pembangkit listrik tenaga angin di tepi pantai di Jepang. /Bloomberg-Noriko Hayashi
Pembangkit listrik tenaga angin di tepi pantai di Jepang. /Bloomberg-Noriko Hayashi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan potensi investasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia terbilang besar hingga 2060 mendatang.

Arifin menerangkan pemerintah menargetkan kapasitas terpasang lebih dari 56 gigawatt (GW) battery energy storage system (BESS) dan ratusan juta kendaraan listrik bakal beroperasi pada 2060 mendatang. 

“Ini membuka ruang yang sangat besar dan potensial untuk investasi. Dibutuhkan lebih dari US$40 miliar pendanaan untuk program ini,” kata Arifin saat sesi panel di Paviliun Indonesia pada gelaran World Economic Forum (WEF) 2023 dikutip dari siaran pers, Kamis (19/1/2023). 

Selain itu, Arifin menerangkan, pemerintah juga ikut memfokuskan investasi pada pengembangan pembankit listrik tenaga surya (PLTS) Atap mendatang. 

“Kami rencanakan membangun 420 GW solar PV yang akan terpasang pada 2060 dengan kebutuhan investasi tak kurang dari US$160 miliar,” kata dia. 

Arifin mengatakan, perjalanan Indonesia mencapai target NZE membutuhkan biaya yang relatif besar. 

“Butuh dana investasi yang sangat besar, lebih dari US$1 triliun sampai 2060. Kebutuhan dana makin besar saat pembangkit listrik tenaga batu bara dihentikan lebih cepat dan digantikan dengan listrik EBT,” kata dia. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi investasi pada sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) baru mencapai US$0,67 miliar hingga Juni 2022. Torehan itu sekitar 16,9 persen dari target investasi yang dipatok mencapai US$3,97 miliar pada periode itu. 

Berdasarkan data milik Kementerian ESDM per Juni 2022, capaian investasi sektor Bioenergi yang terdiri dari PLT Bioenergi dan Pabrik Biodiesel sebesar sekitar US$36 juta atau 22,2 persen dari total target investasi yang dipatok US$162 juta. 

Sementara itu, capaian investasi PLT Panas Bumi berada di angka US$251 juta atau 26,5 persen dari keseluruhan target investasi yang diharapkan mencapai di angka US$947 juta. 

Adapun, torehan investasi untuk PLT Aneka EBT yang terdiri dari PLTA, PLTM, PLTMH, PLTS Atap dan PLTS sebesar sekitar US$379 juta atau 13,3 persen dari total target investasi di 2022 yang sebesar US$2,86 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper