Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Diprediksi Tak Kerek Lagi Bunga Acuan Tahun Ini

Kenaikan suku bunga mencapai puncak pada paruh pertama tahun ini sehingga inflasi akan mereda.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (kanan)./Bisnis
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (kanan)./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meyakini bahwa Bank Indonesia akan menahan suku bunga di 5,75 persen sepanjang tahun ini karena inflasi yang mereda dan masuknya aliran modal ke dalam negeri.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa sejumlah bank sentrl utama di dunia mengumumkan kenaikan suku bunga pada 2023 tidak akan seagresif tahun lalu. Kenaikan suku bunga mencapai puncak pada paruh pertama tahun ini sehingga inflasi akan mereda.

Menurutnya, kondisi itu akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI). Dia meyakini bahwa BI akan menahan suku bunga sepanjang 2023.

“Kami perkirakan BI akan menahan BI-7DRRR di 5,75 persen pada sisa tahun 2023 dengan tetap mewaspadai perkembangan ekonomi global ke depan yang masih penuh ketidakpastian,” ujar Asmo pada Kamis (19/1/2023).

The Fed sempat memproyeksikan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) tahun ini, tetapi berdasarkan ekspektasi pasar kenaikan hanya 25 bps. Apalagi, bank sentral Amerika Serikat telah memberikan sinyal penurunan suku bunga kebijakan akan terjadi mulai tahun 2024.

Menurut Asmo, sikap yang kurang hawkish itu akan mendorong aliran modal masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. BMRI menilai akan terdapat aliran modal masuk ke obligasi.

Meskipun begitu, pada tahun berjalan terjadi aliran keluar di pasar saham. Penurunan harga komoditas dan kekhawatiran atas efek perlambatan ekonomi global membuat sebagian investor menarik dananya terlebih dahulu.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami penguatan dan berada dalam tren apresiasi. Hal tersebut menjadi sinyal positif terhadap perekonomian dan kondisi inflasi Indonesia.

“Kami masih memperkirakan inflasi domestik akan tetap berada di atas batas atas kisaran target 2 persen—4 persen, setidaknya hingga semester pertama tahun 2023,” ujar Asmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper