Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Luhut ke Pejabat Senior AS: Jangan Dikte Kami Soal Perubahan Iklim

Menko Luhut Binsar Pandjaitan merespons atas kritik yang dilontarkan pejabat senior Amerika Serikat (AS) terkait perubahan iklim.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam panel Indonesia Net Zero Pathway: Opportunity & Challanges dalam Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Dok. Kementerian Investasi/BKPM.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam panel Indonesia Net Zero Pathway: Opportunity & Challanges dalam Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Dok. Kementerian Investasi/BKPM.

Bisnis.com, JAKARTA – Di sela-sela agenda World Economic Forum (WEF) 2023, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan respons dirinya atas kritik yang dilontarkan pejabat senior Amerika Serikat (AS) terkait perubahan iklim.

“Saya bicara kepada salah satu pejabat senior di pemerintahan AS bahwa jangan dikte kami tentang lingkungan karena kami memiliki tanggung jawab kepada generasi penerus Indonesia,” ujarnya dalam Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023).

Luhut menyatakan bahwa Indonesia tidak akan membuat kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan generasi muda bangsa. Oleh karena itu, dia berjanji tidak akan mengambil kebijakan yang bertentangan dengan hal tersebut.

“Saya katakan kepada siapa pun di forum negara barat atau asing, Anda tidak perlu menguliahi kami. Bahwa saya bertanggung jawab untuk tidak membuat kebijakan apa pun yang bertentangan dengan kepentingan generasi muda Indonesia, saya jamin,” pungkas Luhut.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga menegaskan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor bahan bakar fosil pada 2024 karena memiliki potensi energi terbarukan sebanyak 437,4 giga watt.

Untuk itu, dia menyatakan bahwa Indonesia perlu berinvestasi pada dekarbonisasi pembangkit listrik melalui transisi energi. Pasalnya, peta jalan dekarbonisasi Indonesia membutuhkan industri untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi.

Indonesia, kata Luhut, membangun ekonom hijau berdasarkan pada lima pilar, yakni dekarbonisasi di sektor pembangkit listrik, transportasi rendah karbon melalui kendaraan listrik, alternatif bahan bakar, industri hijau, dan carbon sinks.

Terkait dengan bahan bakar alternatif, Luhut mengatakan pada 2045 Indonesia dapat menghasilkan sekitar 100 juta ton crude palm oil (CPO). Dari situ, 30 persen akan digunakan untuk pangan, sementara 70 persen digunakan untuk etanol setelah melalui riset.

“Jadi, saat itu kami tidak perlu lagi mengimpor bahan bakar fosil [pada 2045],” ucap Luhut.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis, Ketua Kadin Indonesia Net Zero Hub Muhammad Yusrizki menambahkan bahwa Indonesia telah mengambil langkah positif yang signifikan menuju masa depan Net Zero pada 2060.

Langkah konkret itu mencakup strategi termasuk dekarbonisasi industri, elektrifikasi, skema pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan restorasi mangrove.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper