Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) meyakini ekonomi global menunjukkan ketahanan meski bayang resesi mengemuka pada 2023 ini.
Wakil direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath, mengatakan ekonomi global telah menunjukkan tanda-tanda ketahanan.
"Inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, namun beberapa komponen yang lebih dekat seperti sektor jasa masih mengalami tren kenaikan di beberapa negara," jelas Gita, sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada Rabu (18/1/2023).
Dia menjelaskan perkiraan baru IMF untuk ekonomi global, yang dirilis pada akhir bulan Januari nanti, akan mendekati perkiraan pada bulan Oktober. "Setelah melalui sekitar tiga kali penurunan peringkat, setidaknya kita tidak melihat hasil yang lebih buruk saat ini." menunjukkan kondisi terburuk sudah terlalui.
Menurutnya, meskipun pertumbuhan global mencapai titik terendahnya tahun ini, pertumbuhan global akan membaik pada paruh kedua tahun ini dan kemudian berlanjut pada 2024. "Hal ini karena kita melihat tanda-tanda ketahanan." katanya.
Ditengah ketegangan kawasan euro akan terhindar dari resesi atau tidak, Wakil Perdana Menteri China Liu He optimis pada hari pembukaan China, ekonomi terbesar kedua di dunia, akan menjadi normal seiring dengan meredanya pembatasan Covid-19.
Adapun, mengutip dari laporan Global Economic Prospects (GEP) yang terbit pada Januari 2023, PDB China diprediksi akan naik menuju 4,3 persen pada 2023.
Selain itu, China mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) terlemah kedua sejak 1970 di level 3 persen pada kuartal IV/2022. Namum, masih lebih tinggi dibandingkan proyeksi ekonom.