Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon (SMRA) Mulai Bangun Rusun Rp1,6 Triliun di IKN Kuartal II/2023

PT Summarecon Agung Tbk. merupakan satu dari tiga investor yang akan membangun rumah susun untuk hunian aparatur sipil negara (ASN) di IKN Nusantara.
Proyek rumah susun atau rusun pekerja di IKN Nusantara - Dok. Kementerian PUPR.
Proyek rumah susun atau rusun pekerja di IKN Nusantara - Dok. Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan mulai membangun 6 unit menara rumah susun senilai Rp1,67 triliun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada kuartal II/2023. Pembangunan tersebut dikerjakan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan, sebanyak tiga investor akan mulai membangun rumah susun untuk hunian aparatur sipil negara (ASN) di IKN Nusantara. Ketiga investor tersebut adalah CCFG Corp Konsorsium Risjadson Burnsfield Nusantara, Korean Land and Housing Corp, dan Summarecon Agung.

CCFG Corp Konsorsium Risjadson Burnsfield Nusantara akan membangun 60 menara rusun untuk TNI senilai Rp30,8 triliun, Korean Land and Development 23 unit menara rusun senilai Rp8,65 triliun, dan Summarecon Agung akan membangun 6 unit menara rusun senilai Rp1,67 triliun.

"Tahun 2024 sebagian PNS, TNI, juga Polri akan pindah ke IKN, kita masih membuka sebagian wilayah untuk swasta untuk KPBU, mudah-mudahan bisa kita lihat di kuartal II sebagian sudah mulai pembangunannya," ujar Bambang dalam Update on Business Opportunities in IKN – Green, Forestry, Smart, Clean, and Livable City, Rabu (18/1/2023).

Sebelumnya, hunian yang dibangun oleh tiga investor tersebut akan mampu menampung kurang lebih 14.500 ASN dan Hankam di 184 tower yang berada di beberapa area, yaitu Pusat Pelayanan WP1A-1, Pemerintahan Timur WP1A-1, Hunian TNI WP1A-1, dan WP1B Tahap 1.

Ketiga investor tersebut ditargetkan untuk menuntaskan pekerjaannya pada 2024 sehingga dapat beroperasi pada Agustus-Desember 2024. Total nilai investasi dari ketiga investor tersebut adalah sekitar Rp41 triliun dengan skema KPBU.

Bambang mengatakan bahwa tiga perusahan tersebut sudah mendapatkan surat izin prakarsa proyek (SIPP) atau letter to proceed (LTP) dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

”Saat ini, tercatat ada 59 pelaku usaha dari berbagai sektor yang sudah mengirimkan letter of intent untuk berinvestasi di IKN yang sedang kami proses dan kami yakin jumlah tersebut akan terus bertambah. Dari jumlah tersebut, 3 pelaku usaha sudah mendapatkan SIPP untuk membangun hunian ASN/Hankam. Semoga proses selanjutnya dapat segera tuntas dan bisa langsung tancap gas di awal tahun 2023 ini," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper