Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Pemulihan, AirAsia (CMPP) Tambah 1 Unit Pesawat Airbus

AirAsia menambah satu unit Airbus 320 PK-AZQ. Perusahaan berkode saham CMPP menargetkan armada pada tahun ini akan melebihi jumlah pada 2019.
Pesawat AirAsia lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Indonesia, Senin (29/12/2014)./Bloomberg-Dimas Ardian
Pesawat AirAsia lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Indonesia, Senin (29/12/2014)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melakukan penambahan armada satu unit pesawat Airbus 320 PK-AZQ.

Berdasarkan laporan dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/1/2023), Direktur dan Sektretaris Perusahaan AirAsia Indonesia Leon Ruben menjelaskan penambahan dilakukan melalui anak usahanya PT Indonesia Airasia.

Tujuan penambahan armada tersebut untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Leon menuturkan hal tersebut menandai komitmen AirAsia untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dan memberikan pengalaman penerbangan terbaik bagi penumpang

Dia melanjutkan penambahan armada ini sesuai dengan rencana yang telah disampaikan perseroan terkait pertumbuhan jumlah pesawat CMPP.

“Pada tahun 2023, Indonesia AirAsia akan mendatangkan tambahan unit pesawat hingga jumlah armada pesawatnya melebihi jumlah armada pada 2019,” jelas Leon dalam keterbukaan infromasi tersebut.

Adapun, Leon menuturkan penambahan armada ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha CMPP.

Sebelumnya, Kemenhub optimistis jumlah penumpang angkutan udara pada tahun 2023 akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni  memaparkan industri penerbangan global saat ini tengah berpacu dalam pemulihan akibat pandemi Covid-19. Kristi menuturkan beberapa negara telah menerbitkan kebijakan pencabutan pembatasan dalam upaya menghidupkan kembali industri penerbangan, termasuk Indonesia.

Dia melanjutkan tahun 2022 menjadi momentum pembatasan perjalanan mulai tidak diberlakukan pada masa pandemi di Indonesia. Dampaknya, jumlah pergerakan penumpang berangkat domestik selama tahun lalu mencapai sekitar 56,23 juta penumpang.

Sedangkan, pergerakan penumpang berangkat internasional selama 2022 mencapai 11,87 juta penumpang. Dengan demikian total penumpang berangkat sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 68,1 juta penumpang.

Tingkat pemulihan atau recovery rate pergerakan penumpang domestik selama 2022 dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, yaitu 2019telah mencapai 71 persen. Sementara itu, tingkat pemulihan pergerakan penumpang internasional dengan perbandingan yang sama telah mencapai 33 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper