Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi yakin dapat menarik investasi asing skala besar yang cukup untuk mendukung langkah diversifikasi dari bisnis utamanya sebagai eksportir minyak mentah terbesar di dunia.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (17/1/2023), Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi Faisal Alibrahim mengatakan bahwa pemerintah memiliki banyak faktor pendukung yang dapat menarik banyak mitra investor.
Adapun faktor-faktor ini antara lain akses ke sumber daya alam, perubahan peraturan, dan usia sebagian besar penduduknya yang masih muda.
"Kami memiliki jenis struktur insentif dan tata kelola serta proses yang tepat untuk menarik investor yang tepat untuk jenis pengembalian yang tepat bagi mereka sebagai mitra," kata Alibrahim dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan World Economic Forum (WEEF) di Davos, Swiss.
Mencapai target untuk menarik investasi asing langsung sebagai bagian dari rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk merombak ekonomi Saudi telah menjadi tantangan sejauh ini. Rencana tersebut menargetkan kenaikan investasi asing menjadi 5,7 persen dari output ekonomi nasional.
Namun sebagian besar investasi asing senilai US$19,3 miliar pada tahun 2021, yang terbesar sejak 2010, berasal dari perusahaan minyak negara Saudi Aramco yang menjual sebagian dari unit pipanya.
Baca Juga
Alibrahim mengatakan Pemerintah Saudi telah membuat lebih dari 700 perubahan peraturan untuk menarik investor asing.
"Kami sangat serius dengan upaya diversifikasi kami. Kami terbuka dan kami berbicara dengan semua mitra yang tertarik dengan Saudi."
Arab Saudi mencatat peningkatan lapangan kerja terkuat dalam hampir lima tahun karena kondisi bisnis dalam ekonomi non-minyaknya terus tumbuh tahun 2022, meskipun lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami masih ingin menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan kami bahkan ingin mencapai tingkat yang lebih tinggi," pungkasnya.