Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditender Ulang, Penyelesaian Proyek Tol Getaci Bakal Molor?

Kementerian PUPR mengatakan progres proyek Tol Getaci saat ini sedang dalam status default.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan proyek Jalan Tol Gede Bage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) mulai dibangun pada 2022 - Instagram BPJT.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan proyek Jalan Tol Gede Bage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) mulai dibangun pada 2022 - Instagram BPJT.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap mengejar target penyelesaian tahap I pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) pada 2024.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan progres proyek Jalan Tol Getaci saat ini sedang dalam status default. Pasalnya, pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Getaci yaitu konsorsium Jasa Marga gagal menyerahkan financial close.

Kendati demikian, Kementerian PUPR tetap menargetkan agar Jalan Tol Getaci dapat segera dibangun pada tahun ini.

"Mungkin kekejar [2024], jadi kalau jalan tol itu kan sulit tepatnya karena masalahnya banyak, seperti tanah dan lain-lain," kata Hedy di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Untuk itu, pada saat ini Kementerian PUPR tetap melanjutkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Getaci. Hedy mengungkapkan Kementerian PUPR telah melakukan pendataan kebutuhan lahan untuk tahap pertama yakni sampai dengan wilayah Garut, Jawa Barat.

"Lahan kalau yang sudah dibebaskan sedikit, tapi kalau pendataan sudah banyak dan terus berproses," ujarnya.

Sebelumnya, dalam lelang proyek pembangunan tol Getaci, konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group telah ditetapkan sebagai pemenang. 

Konsorsium itu tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5 persen, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38 persen, Jasa Sarana 0,75 persen, Waskita Karya 20 persen, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10 persen.

Jalan Tol Getaci akan melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia. Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km). Pembangunan jalan Tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap.

Pembangunan tahap pertama Gedebage – Tasikmalaya rencananya akan selesai pada 2024. Sementara itu, untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya – Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.

Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi). Jalan tol ini akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper