Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Pabrikasi Melambat, BI Ungkap Pemicunya

Kinerja kegiatan dunia usaha pada kuartal IV/2023 terindikasi melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI).
Pekerja menyelesaikan pembuatan komponen otomotif di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Bisnis/Suselo Jati
Pekerja menyelesaikan pembuatan komponen otomotif di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja kegiatan dunia usaha pada kuartal IV/2023 terindikasi melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kondisi ini tercermin dalam hasil survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (BI).

Bank Indonesia mencatat nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 10,27 persen pada periode survei. Nilai ini mencerminkan SBT lebih rendah dibandingkan kuartal III/2022 sebesar 13,89 persen. 

Meski mengalami perlambatan, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan kinerja dunia usaha pada periode tersebut tetap kuat dengan nilai SBT yang tercatat positif pada hampir seluruh sektor.

“Nilai SBT tercatat positif pada seluruh sektor, kecuali sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang menurun, utamanya subsektor tanaman bahan makanan, seiring dengan masuknya musim tanam,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).

Erwin menjelaskan, tetap kuatnya kegiatan dunia usaha pada kuartal IV/2022 ditopang oleh sektor tersier yang tumbuh lebih tinggi, terutama Sektor jasa-jasa dengan SBT 2,38 persen, serta sektor pengangkutan dan komunikasi dengan SBT 1,47 persen.

Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

Sementara itu, terdapat beberapa sektor usaha yang tercatat melambat, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, seiring dengan masuknya musim hujan sehingga menahan kegiatan penambangan, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan kapasitas produksi terpakai pada kuartal IV/2022 tetap baik sebesar 70,94 persen, meski relatif menurun dibandingkan kuartal III/2022 sebesar 73,67 persen. Sejalan dengan hal tersebut, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi mengalami penurunan. 

Di sisi lain, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari seluruh aspek, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, disertai dengan akses pembiayaan yang lebih mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper