Bisnis.com, JAKARTA — Pekerja-pekerja di perusahaan agrikultur memiliki jam kerja paling pendek dibandingkan dengan dengan unit usaha subsektor lainnya dalam tatanan ketenagakerjaan global.
Menurut laporan International Labour Organization (ILO) berjudul berjudul Working Time And Work-life Balance Around The World yang dirilis pada 6 Januari 2023, sebanyak 22,6 persen pekerja di subsektor itu bekerja kurang dari 20 jam/sepekan.
"Kategori pekerjaan dasar dan pekerja pertanian terampil mengandung proporsi tertinggi pekerja dengan jam kerja pendek dan sangat pendek," tulis ILO dalam laporannya yang dikutip Bisnis pada Rabu (11/1/2023).
Untuk jam kerja di bawah 35 jam dalam sepekan, jumlah pekerja perusahaan-perusahaan di subsektor agrikultur mencapai 47,8 persen dari total pekerja global.
Di peringkat berikutnya, ada pekerja di perusahaan-perusahaan transportasi logistik makanan dan minuman (mamin) dengan jam kerja kurang dari 20 jam dalam sepekan sebanyak 9,3 persen.
Sementara itu, jumlah pekerja di subsektor transportasi logistik mamin untuk kategori jam kerja di bawah 35 jam/sepekan sebanyak 24 persen dari total tenaga kerja global.
Kemudian, sebanyak 6,8 persen pekerja di subsektor pendidikan bekerja kurang dari 20 jam dalam sepekan. Adapun, pekerja subsektor pendidikan dengan jam kerja kurang dari 35 jam dalam sepekan sebanyak 24,6 persen dari total.