Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran melanjutkan pertumbuhan yang positif pada Desember 2022, terutama didorong oleh momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan Survei Penjualan Eceran, kinerja penjualan eceran pada Desember 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 6,3 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan bahwa peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama subkelompok sandang sebesar 6,8 persen mtm, kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 22,8 persen mtm yang ditopang oleh masih tingginya penjualan TV digital, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,8 persen mtm.
“Peningkatan didorong oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional [HBKN] Natal, periode libur dan akhir tahun, serta strategi potongan harga yang mendukung permintaan domestik,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (10/1/2023).
Namun demikian, kinerja penjualan riil pada Desember 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, diperkirakan tumbuh melambat sebesar 0,04 persen (year-on-year/yoy).
Perlambatan terjadi pada subkelompok sandang yang tumbuh sebesar 10,4 persen yoy, kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 1,7 persen yoy, serta pada barang budaya dan rekreasi.
Lebih lanjut, kontraksi penjualan eceran tercatat pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar -10,7 persen yoy.
Di sisi lain, kinerja penjualan eceran pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi tercatat meningkat sebesar 0,2 persen yoy, setelah terkontraksi pada bulan sebelumnya.
Secara spasial, penjualan eceran tahunan diperkirakan meningkat di Kota Medan sebesar 24,4 persen yoy dan Denpasar 8,5 persen yoy.
Sementara itu, penjualan eceran tercatat melambat di Kota Banjarmasin dan Surabaya, masing-masingnya tumbuh sebesar 24,2 persen yoy dan 0,2 persen yoy.
Secara bulanan, mayoritas kota mengalami peningkatan penjualan, tertinggi di Bandung sebesar 8,4 persen mtm dan Semarang (termasuk Purwokerto) sebesar 6,4 persen mtm.