Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) berjanji akan memanggil perusahaan-perusahaan integrator unggas, seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, dan lainnya, terkait anjloknya harga ayam di level peternak.
Hal itu menanggapi tuntutan Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) yang melakukan demonstrasi di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada hari ini, Selasa (10/1/2023).
“Oh, iya nanti kami tindaklanjuti, kami undang pengusaha-pengusaha terkait. Seperti kemarin ya, Pak Sekjen. Apa harga terlalu murah ya? Jadi ayam kemurahan, telur kemurahan marah, kalau kemahalan ibu-ibu yang marah,” ucap Zulhas saat ditemui di Kemendag, Selasa (10/1/2023).
Dia menuturkan, pemanggilan perusahaan-perusahaan integrator unggas tersebut diharapkan dapat mengatasi persoalan rendahnya harga ayam di level peternak.
“Nanti kita panggil pengusaha terkait agar ini bisa diatasi,” ucapnya.
Sebelumnya, puluhan anggota KPUN melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2022). Mereka menuntut pemerintah mengambil langkah, sebab harga ayam hidup di tingkat peternak awal tahun ini jatuh hingga Rp2.000-Rp3.000 per kilogram (kg).
Baca Juga
Ketua KPUN Alvino Antonio mengatakan, harga live bird (LB) mulai turun sejak liburan Natal 2022. Harga LB berada di angka Rp15.000 per kg terutama di wilayah Jawa Tengah, yang merupakan pusat populasi ayam ras pedaging. Harga di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang sebesar Rp19.500-Rp20.000 per kg ini bertahan hingga saat ini.
“Sedangkan harga ayam di pasaran cenderung stabil di konsumen di sekitar Rp33.000-35.000 per kg,” ujar Alvino kepada awak media di sela-sela aksi, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan, turunnya harga LB juga terjadi di Jawa Barat, yakni Rp18.000 per kg. Anjloknya harga tersebut berakibat pada lonjakan suplai ke wilayah Jabodetabek.
Menurut Alvino, penurunan harga ayam sejatinya sudah terjadi cukup lama. Pasalnya, kata dia, banyak perusahaan integrator yang berbudidaya dan menjual ayam hidupnya bersamaan dengan peternak milik rakyat.
“Bahkan mereka menjual LB lebih murah, bahkan di bawah Peraturan Badan Pangan Nasional No.5/2022, yakni Rp21.000-Rp23.000 per kg,” ucapnya.
Lebih lanjut, Alvino mengatakan, kondisi peternak diperberat oleh harga pakan yang terus meroket, yakni Rp8.300-Rp8.800 per kg. Padahal tahun lalu harga pakan Rp7.500 per kg.
“Harga pakan cenderung naik dengan alasan harga jagung naik. Padahal, hari ini jagung turun di bawah Rp5.000 per kg, tapi harga pakan tidak turun,” jelas Alvino.