Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan konsep bandara hijau (green airport) dan desain arsitektur terbaik yang dimiliki Bandara Banyuwangi, Jawa Timur.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi mengatakan fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.
"Bandara Banyuwangi memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi sekaligus bandara yang mengusung konsep Green Airport," kata Kristi dalam siaran pers, Senin (9/1/2023).
Dia menuturkan fasilitas–fasilitas tersebut dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta menopang kegiatan perekonomian di sekitarnya.
Bandara Banyuwangi berlokasi di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi dan berdiri di atas tanah seluas 125,5 hektare. Bandara ini memiliki panjang runway mencapai 2.450 meter dengan lebar 45 meter yang dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 maupun Airbus A320.
Untuk sisi darat, terdapat gedung terminal internasional seluas 600 meter persegi yang mampu menampung kapasitas hingga 80.000 penumpang per tahun. Adapun, gedung terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi dan mampu menampung kapasitas hingga 500.000 penumpang per tahun.
Baca Juga
Kristi memaparkan arsitektur Bandara Banyuwangi terinspirasi dari penutup kepala Suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi. Selain itu bandara ini memiliki sistem udara alami dengan ventilasi dan pengaturan ruang yang membuat udara mengalir secara optimal.
“Mudah-mudahan tahun ini terjadi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik,” katanya.
Konsep green airport yang menggunakan rumput dan kayu, arsitektur unik membuat Bandara Banyuwangi mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture 2022, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur.