Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepatan, Pabrik Minyak Makan Merah Ditargetkan Beroperasi Awal Tahun Ini

Pabrik minyak makan merah yang tengah digarap PTPN Group diharapkan dapat mulai beroperasi awal tahun ini untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan kunjungan kerja melihat progress pembangunan pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan kunjungan kerja melihat progress pembangunan pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Bisnis.com, JAKARTA -  Pabrik minyak makan merah yang saat ini tengah digarap oleh PTPN Group diharapkan dapat mulai beroperasi awal tahun ini. Percepatan pengoperasian tersebut guna merespon kebutuhan minyak goreng masyarakat.

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan kunjungan kerja melihat progress pembangunan pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatra Utara. “Minyak makan merah ini lebih sehat dan punya banyak manfaat. Dengan telah beroperasinya pabrik ini, diharapkan dapat memecahkan permasalahan pasokan minyak goreng, menghadirkan minyak goreng yang terjangkau bagi rakyat, serta memberikan nilai tambah bagi petani sawit,” ujarnya seperti keterangan resmi yang dikutip, Minggu (8/1/2023).

Erick Thohir optimistis proyek minyak makan merah bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi persoalan minyak goreng yang selama ini kerap terjadi, mulai dari harga yang tinggi hingga langkanya ketersediaan produk di pasaran. Dia berharap, pengembangan proyek ini bisa berjalan dengan baik dan dapat menjadi contoh untuk dikembangkan ke seluruh Tanah Air. 

“Jika ini berhasil, maka bukan hanya petani kelapa sawit yang diuntungkan, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Karena kepentingan rakyatlah yang menjadi tujuan utama kita, yang telah diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraannya," ungkapnya.

Erick Thohir melakukan peninjauan langsung proses pembangunan pabrik yang akan dikelola Koperasi Petani Kelapa Sawit di area PKS Pagar Merbau PTPN II tersebut, Jumat (6/1). Selain itu, Menteri BUMN juga mendengarkan paparan tentang update pembangunan, ringkasan analisa kelayakan usaha, serta penjelasan panel informasi flow process pabrik minyak makan merah dari Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyatakan bahwa di Sumatera Utara sendiri, ada tiga pabrik dengan kapasitas 10 ton minyak goreng per hari yang sedang dikerjakan, yakni di Kabupaten Deli Serdang, Langkat, dan Asahan.

“Pabrik ini merupakan pilot project yang teknologinya dikembangkan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai salah satu anak usaha kami,” ujar Abdul Ghani.

Menurutnya, jika pembangunan pabrik minyak makan merah di tahap pertama sukses, maka nantinya proyek minyak makan merah akan diimplementasikan ke pabrik kelapa sawit di seluruh Indonesia. “Dengan begitu, kita harapkan isu minyak goreng untuk masyarakat kecil tidak akan ada lagi, bahkan bisa menyelesaikan masalah stunting serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," tambahnya.

Turut hadir pula Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeck Shah, Direktur PTPN II Irwan Perangin-Angin, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) M. Edwin Syahputra Lubis, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) M. Edwin Syahputra Lubis, mengungkapkan, bahwa inovasi teknologi yang dilakukan PPKS bersama PT Riset Perkebunan Nusantara, dapat menghasilkan sekitar 500 kg minyak makan merah per jam.

“Minyak makan merah yang merupakan produk turunan dari minyak kelapa sawit memiliki nutrisi berupa fitonutrein (karoten dan vitamin E) yang tinggi serta kualitas asam lemak yang sangat baik bagi kesehatan,” ujar Edwin.

Menurutnya, dibanding dengan minyak sawit merah dalam bentuk Virgin Palm Oil (VPO), komposisi asam lemak jenuh dalam minyak makan merah jauh lebih rendah. Vitamin A yang banyak terkandung dalam minyak makan merah, lanjutnya, mampu menggantikan suplementasi vitamin A untuk mencegah stunting. 

Untuk menjamin kualitas produk, Badan Standarisasi Nasional (BSN) juga telah mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produksi massal minyak makan merah.  “Minyak makan merah terbukti lebih dari sekadar minyak goreng, karena masih dapat mempertahankan kandungan fitonutriennya,” terang Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper