Bisnis.com, JAKARTA - Warga Arab Saudi diperbolehkan membuka bisnis Airbnb atau penginapan rumahan, seiring dengan lonjakan harga hotel di sekitar kawasan Makkah dan Madinah.
Sementara itu, dikutip dari Arab News, Minggu (8/1/2022), Menteri Pariwisata Ahmed Al-Khateeb baru saja menyetujui undang-undang yang membuka jalan bagi bisnis Airbnb. Ada tiga izin yang dikeluarkan untuk membuka bisnis tersebut dengan izin 1-3 tahun.
“Peraturan ini akan memungkinkan kementerian untuk memperkuat kerja sama dengan sektor swasta dan menawarkan kesempatan kerja untuk kompetensi nasional di sektor pariwisata,” kata Al-Khateeb.
Untuk mengajukan izin bisnis Airbnb, kementerian telah menggariskan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon. Pertama, kediaman harus menjadi bagian dari properti yang ditujukan untuk penggunaan perumahan atau pertanian dan pemohon harus warga negara Saudi.
Kedua, mereka juga harus memberikan akta kepemilikan elektronik atau kontrak sewa elektronik yang membuktikan hak pakai hasil dari subjek properti izin. Jika properti dimiliki bersama, semua pemilik harus menyetujui pengaplikasian tersebut.
Ketiga, aturan ini memungkinkan fleksibilitas dalam pembayaran keuangan sesuai kemampuan fasilitas. Sebelum wisatawan masuk, fasilitas harus sesuai dengan kebersihan dan persiapan perawatannya.
Baca Juga
Pada bulan Desember, Kerajaan Arab Saudi telah memulai 10 kebijakan baru yang bertujuan memperluas sektor pariwisata dan melindungi wisatawan. Kebijakan yang dikeluarkan termasuk undang-undang untuk sektor tersebut, serta peraturan untuk kontrol kualitas dan pemantauan layanan.
Aturan tersebut memastikan bahwa sektor pariwisata mengikuti kebangkitan yang sedang dialami Arab Saudi dan mencerminkan upaya kementerian untuk mencapai tujuan strategi pengembangan pariwisata.
Menteri Al-Khateeb menggambarkan undang-undang baru itu sebagai langkah yang menjanjikan menuju masa depan pariwisata yang sejahtera.
Sebelumnya, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI) mengatakan, harga hotel di kawasan tersebut naik hingga 300 persen pada penghujung 2022 dan diprediksi berlanjut hingga akhir Januari 2023.
Sekjen AMPHURI Farid Aljawi mengatakan, kondisi tersebut merupakan imbas dari meningkatnya antusias masyarakat muslim di seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci. Alhasil, permintaan kamar hotel di sekitar kawasan tersebut meningkat drastis.
Meski demikian, Farid mengatakan, belum ada biro perjalanan umrah yang menaikkan tarif paket. Saat ini, harga paket umrah reguler masih berkisar Rp30-35 juta per orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
