Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perawat Inggris Demo Minta Naik Gaji 19 Persen, Serikat Desak PM Sunak Cari Jalan Tengah

Sekretaris Jenderal serikat perawat Inggris Pat Cullen mengatakan pihaknya ingin pemerintah mengambil tindakan terkait tuntutan kenaikan upah 19 persen.
Perawat di Inggris melakukan aksi mogok./Bloomberg
Perawat di Inggris melakukan aksi mogok./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Royal College of Nursing berharap bisa bertemu dengan pemerintah Inggris untuk membahas upah pekerja agar tidak ada rencana pemogokan pada akhir bulan ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (6/1/2023), Sekretaris Jenderal Royal College of Nursing Pat Cullen menjelaskan dia ingin Menteri Kesehatan Steve Barclay mengambil tindakan terkait tuntutan kenaikan upah sebesar 19 persen oleh perawat.

Pemerintah Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak pun sejauh ini tetap berpegang teguh pada saran dari badan peninjau gaji independen, yang berencana menaikkan rata-rata gaji perawat sekitar 4 persen.

"Tentu saja, saya percaya mereka berhak atas 19 persen, tetapi kami juga memahami iklim ekonomi tempat kami bekerja," jelas Cullen.

Menurut Cullen, Steve Barclay dan PM sunak perlu terlibat langsung dalam pembicaraan dengannya dan mencari jalan tengah untuk para perawat.

Meski demikian, media melaporkan bahwa serikat pekerja akan bersedia menerima kenaikan sekitar 10 persen, tanpa menjelaskan dari mana mereka mendapatkan informasi tersebut.

Sunak telah menghadapi gelombang pemogokan pada musim dingin ini, mulai dari perawat, pengemudi ambulans, pekerja kereta api. RGN berencana melakukan aksi mogok lagi pada 18-19 Januari mendatang.

Dalam pidatonya minggu ini, Sunak juga mengisyaratkan pendekatan yang lebih akomodatif. Dia menginginkan diskusi yang masuk akal dengan serikat pekerja tentang apa yang bertanggung jawab dan adil.

Selain pertanyaan tentang bagaimana Inggris akan membayar kenaikan upah itu, pemerintah dan Bank of England (BOE) khawatir bahwa kenaikan upah berpotensi mendorong inflasi melewati level tertinggi 41 tahun sebesar 11,1 persen yang dicapai pada bulan Oktober 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper