Bisnis.com, JAKARTA - Masifnya ekspansi bisnis es krim asal China, Mixue, mendorong penyerapan ruang ritel berupa rumah toko (ruko) di sejumlah wilayah. Di penghujung 2022, gerai Mixue secara serentak menjamur di berbagai lokasi strategis.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, mengatakan ruko menjadi pilihan bagi produk Food & Beverage (F&B) dengan target pasar yang umum. Apalagi, ruko merupakan ruang yang terbilang praktis untuk menjangkau konsumen.
"Penggunaan ruko sebagai ruang ritel memang sesuai dengan target pasar dari produk tersebut [Mixue], yang membutuhkan lokasi dengan aksebilitas yang tinggi, harga relatif ekonomis dan dekat dengan konsumennya," kata Syarifah kepada Bisnis, Kamis (5/1/2023).
Sementara itu, ruko yang masih beroperasi saat ini diperkirakan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Syarifah melihat sektor logistik/pergudangan, ecommerce, food and beverage sejak 2022 terlihat cukup aktif melakukan transaksi sewa ruko.
Sebagai informasi, belakangan ini Mixue mengambil perhatian, khususnya di media sosial. Langkah 'invasi' bisnis F&B asal China itu seakan menggerus kepopuleran sejumlah startup minuman lokal yang sudah lebih dulu eksis di Indonesia.
Menurut data Momentum Asia, Mixue telah menjadi jaringan teh dan es krim terbesar di China dengan jumlah gerai sebanyak 21.582 toko per Maret 2022. Sementara itu, untuk di Indonesia sendiri Mixue banyak bermunculan di pulau Jawa, berdasarkan pantauan di Google Maps.
Di sisi lain, merujuk rumah123.com, untuk harga sewa ruko di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara berada dikisaran Rp150 juta dengan luas tahan 54 meter persegi dan luas bangunan 12 meter persegi.
Sementara itu, di ruko di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seharga Rp400 juta dengan luas tanah 67 meter persegi dan luas bangunan 200 meter persegi. Lalu, ruko 4 lantai di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat dibanderol harga Rp195 juta.
Seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat dan pencabutan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di awal 2023, tarif sewa untuk ruang ritel akan diprediksi meningkat, baik itu di pusat perbelanjaan maupun ruko.
"Peningkatan tarif sewa pada mal diprediksi akan meningkat tapi tidak dalam waktu dekat. Saat ini mal cenderung menahan kenaikan harga sewa, guna meningkatkan jumlah okupansi di mall pasca pencabutan PPKM," ungkapnya.