Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG : Waspada Fenomena Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut pada Januari 2023

BMKG memprakirakan cuaca ekstrem yang meliputi hujan lebat, angin kencang, ombak tinggi, dan awan kumulonimbus berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
PERAKIRAAN CUACA BMKG. Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa (20/1/2022). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani.
PERAKIRAAN CUACA BMKG. Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa (20/1/2022). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani.

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena cuaca ekstrem yang meliputi hujan lebat, angin kencang, ombak tinggi, dan awan kumulonimbus, masih akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Secara rinci, hujan lebat diprakirakan masih akan terjadi di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan kawasan timur Indonesia.

"Kemudian tidak kalah penting juga angin kencang dan gelombang tinggi masih akan bertiup sampai dengan sepekan di wilayah utara maupun selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara sampai dengan Timur," ujar Kepala Bidang Layanan Informasi Cuaca Ana Oktavia Setiowati pada Penutupan Posko Angkutan Natal 2022 dan tahun baru 2023, dikutip dari siaran virtual, Rabu (4/1/2023).

Ana menjelaskan bahwa angin bakal bertiup kencang hingga 25 knot atau 45 kilometer (km) per jam. Tidak hanya itu, gelombang tinggi tidak terelakkan terutama di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai dengan Laut Arafuru.

Dia menyebut ketinggian gelombang akan mencapai 4-6 meter sampai beberapa hari ke depan.

"Untuk [wilayah] utara dan selatan Pulau Jawa, potensi gelombang tinggi sampai dengan 4 meter, maka masih perlu diwaspadai tingginya gelombang di wilayah tersebut," tuturnya.

Di luar risiko fenomena cuaca pada angkutan jalan dan laut, fenomena cuaca ekstrem tersebut diprakirakan juga bakal berdampak pada transportasi udara.

Ana menekankan perlunya mewaspadai awak kumulonimbus yang muncul lantaran kondisi musim hujan. Berdasarkan prakiraan BMKG, puncak musik hujan akan berada di Januari hingga Februari 2023.

"Sehingga awan yang mengganggu aktivitas penerbangan kami cermati sampai beberapa hari ke depan ada di seluruh wilayah Indonesia. Ini yang perlu kami sampaikan," jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan gangguan cuaca merupakan tantangan terberat yang dihadapi selama masa angkutan libur Natal 2022 dan tahun baru 2023. Cuaca ekstrem memengaruhi kelancaran transportasi penyeberangan antarpulau, laut, udara, bahkan hingga kereta api.

"Tantangan cuaca ini memengaruhi baik hujan, angin, arus ombak, itu semua secara langsung berdampak kepada transportasi. Laut, udara, darat, udara semua terdampak," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper