Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) untuk periode November 2022 mencapai 657.270 kunjungan. Arus wisatawan terbesar berasal dari Singapura yang menggunakan pintu masuk utama.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisman dari Singapura memberikan andil terhadap total kunjungan di November 2022 sebesar 15,1 persen atau 99.390 kunjungan. Jumlah tersebut naik 17,65 persen (mtm).
“Negara share terbesar dari Singapura di mana pada November 2022 sebanyak 99.390 kunjungan. Kontribusinya mencapai 15,1 persen atau naik 17,65 persen [mtm],” ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (2/1/2023).
Peringkat tersebut diikuti Malaysia berada di posisi kedua dengan andil yang sama, namun secara jumlah berbeda tipis, yaitu 99.380 kunjungan. Sementara posisi ketiga ditempati Australia, sebesar 79.400 (12,1 persen).
Berbeda dengan Singapura yang jumlahnya naik, pada November 2022, wisman berasal dari Malaysia dan Australia meski menempati urutan 3 teratas, justru mengalami penurunan.
Malaysia terpantau menurun 6,63 persen terhadap Oktober 2022 dan Australia turun hingga 14,64 persen.
Baca Juga
Penurunan untuk Malaysia terlihat dari jumlah kunjungan dengan moda angkutan darat melalui pintu masuk perbatasan pada November 2022 turun 15,09 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Berkurangnya jumlah kunjungan di pintu masuk Aruk-Kalimantan Barat [berbatasan dengan Malaysia] sebesar 43,43 persen memberikan andil yang signifikan dalam penurunan ini.,” tulis catatan BPS.
Sementara untuk wisman berkebangsaan Australia yang mendominasi kunjungan ke Bali, pada November terdapat pembatasan penerbangan reguler menuju Pulau Dewata karena perhelatan KTT G20.
Sementara itu, Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira melihat kondisi geografis menjadi faktor utama tingginya wisman dari Malaysia dan Singapura, terutama dengan kebijakan Covid-19 yang semakin melonggar.
Khusus bagi Singapura yang merupakan negara nomor 1 asal investasi Indonesia, Bhima melihat investor mulai masuk untuk merelaisasikan investasinya. Kementerian investasi mencatat penanaman modal asing (PMA) asal Singapura berkontribusi sebesar US$3,8 miliar atau Rp59,25 triliun pada kuartal III/2022.
“Singapura negara nomor satu asal investasi Indonesia, jadi wajar keputusan investasi yang sebelumnya tertunda karena tidak bisa melakukan perjalanan fisik, sekarang investor mulai masuk untuk merealisasikan investasinya,” katanya, Senin (2/1/2023).