Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Cuaca Ekstrem, AP II Siapkan Emergency Response Plan

AP II meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan khususnya mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta./Bisnis-Rinaldi M. Azka
PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II bersama stakeholder mempersiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi cuaca ekstrem pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru 2022/2023, salah satunya dengan Emergency Response Plan.

VP of Corporate Communications AP II Cin Asmoro mengatakan di samping aspek pelayanan, fokus bandara AP II juga pada aspek keselamatan dan keamanan penerbangan khususnya mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.

"Sebagai bentuk kesiagaan, Bandara-bandara AP II juga siap mengaktifkan Emergency Response Plan sebagai prosedur apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan dan tidak kita harapkan terkait keselamatan penerbangan,” ujar Cin Asmoro, Rabu (28/12/2022).

Upaya antisipasi ini dilakukan AP II selaku operator bandara bersama Otoritas Bandara Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, AirNav Indonesia selaku penyedia jasa navigasi penerbangan, dan stakeholder lainnya.

Adapun langkah yang diambil, sambung Cin Asmoro, dilakukan dengan tetap merujuk pada informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Prosedur Emergency Response Plan di antaranya adalah pengaktifan Emergency Operation Center sebagai lokasi terpusat bagi para stakeholder untuk berkoordinasi dalam penanganan keadaan darurat," terangnya.

Lebih lanjut Cin Asmoro menjelaskan, koordinasi di Emergency Operation Center akan melibatkan personel dari seluruh stakeholder yang berkolaborasi di dalam tim khusus yakni Safety Issue Team dan Safety Action Group.

Pembentukan Safety Action Group ini, imbuh dia, melibatkan stakeholder di bandara seperti maskapai dan instansi terkait yakni pemerintah daerah, BNPB, SAR dan lain sebagainya untuk membahas tindakan langsung terkait penanganan keadaan darurat.

"Di Bandara Soekarno-Hatta, tim Emergency Operation Center menyatu dengan gedung Airport Operation Control Center [AOCC], serta diperkuat diperkuat Mobile Command Post [MCP] sebagai pos komando bergerak guna merespons cepat suatu keadaan darurat," tuturnya.

Dia menambahkan, secara berkala AP II juga melakukan pengecekan terhadap keandalan infrastruktur dan fasilitas di sisi udara.

Di sisi udara, dilakukan inspeksi terhadap kekesatan runway, taxiway, dan apron serta fasilitas sisi udara. Pengecekan dilakukan juga terhadap sistem drainase bandara. AP II dan stakeholder juga secara rutin melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper