Bisnis.com, JAKARTA — Penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk pembangunan ibu kota negara atau IKN Nusantara dinilai berdampak lebih kecil terhadap perekonomian dibandingkan untuk pembangunan berbagai infrastruktur penunjang.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai bahwa saat ini pemerintah masih merencanakan penggunaan APBN untuk 20 persen kebutuhan dana pembangunan IKN. Menurutnya, ke depannya alokasi APBN untuk IKN akan naik setiap tahunnya.
Dia menilai bahwa penggunaan APBN untuk IKN tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian negara. Kondisinya jauh apabila dibandingkan dengan penggunaan untuk berbagai infrastruktur.
"Multiplier-nya lebih rendah [apabila APBN digunakan untuk IKN]. Akan berbeda jika [APBN untuk] menyelesaikan jalan tol di Sumatera, jalur kereta Trans Sulawesi diselesaikan, itu lebih berdampak besar terhadap perekonomian," ujar Tauhid kepada Bisnis, Selasa (27/12/2022).
Dia pun menilai bahwa penggunaan APBN untuk mengantisipasi kekeringan akan lebih berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan warga. Pembangunan waduk dan irigasi dapat menjaga stabilitas sektor pertanian dan membantu masyarakat.
Tauhid menyebut bahwa upaya menggenjot pembangunan infrastruktur merupakan langkah yang baik. Namun, perlu dikaji efek domino (multiplier effect) dari setiap proyek infrastruktur tersebut.
Baca Juga
"Yang baik itu pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan produksi, memperlancar aktivitas masyarakat, mempercepat pusat pertumbuhan ekonomi," kata Tauhid.