Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balas Batasan Harga, Rusia Bakal Pangkas Produksi Minyak 700.000 Barel per Hari

Langkah Rusia memangkas produksi minyak ini merupakan respons dari pembatasan harga oleh negara-negara G7.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengungkapkan negaranya akan mengurangi produksi minyak mentah sebesar 500.000-700.000 barel per hari pada awal 2023. Aksi tersebut sebagai tanggapan batasan harga negara-negara G7 atas minyak mentah negara tersebut.

"Kami siap untuk memangkas sebagian produksi kami awal tahun depan," kata Alexander sebagaimana dilansir dari Bloomberg pada Jumat (23/12/2022).

Bila terjadi, pengurangan produksi tersebut setara dengan 5 – 6 persen dari total output Rusia saat ini.

"Kami akan mencoba menemukan titik temu dengan rekan-rekan kami untuk mencegah risiko seperti itu. Tapi saat ini kami lebih suka mengambil risiko pemotongan produksi daripada berpegang pada kebijakan penjualan sesuai ambang batas." lanjut Alexander.

Meskipun Alexander mengatakan pemangkasan produksi tersebut tidak signifikan, hal ini masih dapat memperketat pasar dan berpotensi meningkatkan harga minyak global.

Seperti diketahui, harga minta telah melonjak dalam dua minggu terakhir. Pada pada hari Jumat pukul 17.20 WIB, minyak mentah patokan Brent diperdagangkan di posisi US$82,83 per barel.

Alexander sebagai negosiator utama Moskow di OPEC+ dan pejabat energi utama pemerintah, menegaskan kembali bahwa Rusia tidak akan menjual minyak mentahnya kepada pembeli dan negara-negara yang menggunakan batas harga yang ditetapkan oleh barat.

Dia juga menambahkan produsen Rusia dapat mengubah rute ekspor mereka ke pasar yang bersaing, termasuk Asia, karena permintaan energi negara tersebut masih tinggi secara global.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan menandatangani keputusan tentang tanggapan negara terhadap pembatasan harga tersebut pada hari Senin atau Selasa. Penandatanganan tersebut akan berisi langkah-langkah pencegahannya. Meski demikian, Putin tidak memberitahu lebih lanjut apa saja poin yang ada di dalamnya.

Alexander memaparkan produksi minyak dalam setahun penuh diperkirakan tumbuh menjadi 535 juta ton. Jumlah tersebut setara dengan 10,74 juta barel per hari, berdasarkan rasio 7,33 barel per ton.

Output harian rata-rata Rusia pada bulan November mencapai level tertinggi selama delapan bulan sebesar 10,9 juta barel. Batas harga G7 dan Uni Eropa (UE) sebesar US$60 per barel untuk pasokan minyak mentah lintas laut Rusia dimulai pada 5 Desember.

Langkah dan larangan impor UE atas arus lintas laut Rusia, terlepas dari harganya, dirancang untuk mengekang pendapatan minyak Kremlin dan menghambat kemampuannya untuk berperang di Ukraina.

Selain itu, kargo minyak Rusia yang diperdagangkan di atas ambang batas tidak dapat mengakses beberapa layanan utama dari perusahaan barat, termasuk asuransi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper