Bisnis.com, JAKARTA - SKK Migas dan PetroChina International Jabung Ltd. melaporkan sebanyak 8 pekerja mengalami luka-luka dalam kecelakaan kerja yang terjadi di Wilayah Kerja (WK) Jabung.
Dari total 8 pekerja yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan kerja tersebut, 6 pekerja dilarikan ke rumah sakit di Jakarta untuk mendapatkan perawatan.
Kecelakaan yang melibatkan delapan pekerja terjadi saat perbaikan Trunk Line 12” di area NEB#9 yang berlokasi di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada hari Minggu (18/12/2022) pukul 01.45 WIB.
Saat terjadi kecelakaan, semua pekerja menggunakan APD lengkap sesuai dengan prosedur dan memiliki kelengkapan dokumen izin kerja yang diperlukan. Saat ini, lokasi NEB#9 berada dalam penjagaan ketat agar investigasi menyeluruh dapat berjalan tanpa hambatan.
Berdasarkan informasi sementara, tidak ada dampak lingkungan yang dilaporkan. Kejadian ini juga tidak berdampak terhadap produksi harian rata-rata minyak dan gas dari Wilayah Kerja Jabung.
Hingga saat ini, proses investigasi internal masih berlangsung di lokasi kecelakaan kerja di NEB#9.
Field Manager Jabung, Arief Hari Suseno, mengatakan enam pekerja lapangan yang terluka dalam kecelakaan kerja di area NEB#9 telah mendapatkan perawatan di rumah sakit di Jakarta sesuai dengan kondisi masing-masing pada Selasa (20/12/2022).
“Kami juga memfasilitasi kedatangan keluarga para pekerja lapangan ke Jakarta agar mereka dapat mendampingi para pekerja selama proses perawatan,” kata Field Manager Jabung, Arief Hari Suseno, dalam keterangan resmi, Rabu (22/12/2022).
Sebelumnya, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, menyampaikan bahwa SKK Migas akan terus memantau perkembangan investigasi lapangan.
Dia menuturkan perwakilan manajemen SKK Migas dan PetroChina telah meninjau langsung ke lapangan dan telah melihat secara langsung kondisi para pekerja yang mengalami luka
“Kami terus memantau perkembangan di lapangan. Sejauh yang kami ketahui dari tim lapangan, kegiatan yang dilakukan tim PetroChina sudah sesuai dengan prosedur yang semestinya dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkap Anggono.