Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita enggan menanggapi lebih jauh perihal tidak adanya alokasi anggaran subsidi kendaraan listrik tahun depan yang dinyatakan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Pada saat ditanya mengenai perihal tersebut seusai menjadi pembicara Seminar Nasional berjudul "Outlook Perekonomian Indonesia 2023: Menjaga Resiliensi Melalui Transformasi Struktural", di Ritz Carlton, Jakarta, Agus tidak berkomentar banyak.
"Terkait dengan insentif kendaraan listrik belum ada tambahan informasi," kata Agus pada Rabu (21/12/2022).
Agus sendiri sudah tidak banyak berkomentar terkait dengan insentif kendaraan listrik dalam beberapa hari terakhir. Saat ditemui seusai menjadi pembicara di acara Peluncuran Buku Covid-19 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (20/12/2022), Agus juga tidak banyak berkomentar.
Dia hanya mengatakan bahwa pemerintah masih mempelajari lebih lanjut mengenai rencana pemberian subsidi kendaraan listrik.
Di sisi lain, rencana pemerintah menyalurkan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan hybrid pada 2023 mendatang tersandung di Banggar DPR RI.
Baca Juga
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyebutkan rencana pemerintah memberikan subsidi untuk kendaraan listrik tidak dialokasikan dari APBN 2023.
“Jika subsidi ini akan direalisasikan dalam bentuk uang tunai untuk pembelian mobil dan motor listrik, dan jika direalisasikan tahun depan, maka kami tegaskan tidak ada alokasi APBN 2023 untuk dukungan kebijakan tersebut,” kata Said.
Sebagai informasi, perihal rencana pemberian insentif kendaraan listrik dan hybrid disampaikan oleh Agus pada saat mengunjungi Brussel, Belgia, beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp80 juta untuk pembelian mobil listrik, Rp40 juta untuk mobil hybrid, Rp8 juta untuk pembelian motor listrik, serta Rp5 juta untuk motor yang dikonversi.
Subsidi tersebut rencananya akan diberikan kepada pembeli mobil atau motor listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia.