Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap "Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I—EU CEPA)" dapat diselesaikan pada 2023. Indonesia dan UE sendiri telah menuntaskan putaran ke-12 Perundingan I—EU CEPA secara virtual pada 16 Desember 2022.
Putaran ke-12 perundingan I-EU CEPA dilangsungkan pada 12—16 Desember 2022. “Dalam perjalanan ke Eropa, Bapak presiden mengamanatkan kami untuk memfinalisasi EU CEPA. Di mana EU CEPA ini sudah berproses 7 tahun, diharapkan dapat diselesaikan pada 2023,” ujar Airlangga saat membuka agenda "Outlook Perekonomian Indonesia 2023" di Ballroom Ritz Carlton, Rabu (21/12/2022).
Putaran ke-12 sendiri membahas 15 isu, yaitu perdagangan barang; ketentuan asal barang; instrumen pengamanan perdagangan; hambatan teknis perdagangan; cukai dan fasilitasi perdagangan; perdagangan jasa; investasi; penyelesaian sengketa investasi; pengadaan pemerintah; perdagangan dan pembangunan berkelanjutan; transparansi dan good regulatory practice; mutual administrative assistance; penyelesaian sengketa; ketentuan institusional; serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.
Presiden Jokowi dan Presiden Komisi Eropa Ursulavon Der Leyen mengharapkan kemajuan dalam Perundingan I–EU CEPA pada pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 tanggal 14 November 2022 di Bali. Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Wakil Presiden Eksekutif/Komisaris Eropa (EVP) untuk Perdagangan Valdis Dombrovskis juga mendorong perundingan untuk segera dapat diselesaikan dan diimplementasikan.
Untuk itu, seluruh Ketua Kelompok Kerja pada masing-masing isu diminta untuk menyusun target pada setiap putaran selanjutnya sehingga I—EU CEPA dapat mencapai kemajuan signifikan dan diselesaikan.
“Tahun depan kami merencanakan empat putaran perundingan dengan harapan dapat tercapai kemajuan dan kesepakatan substansial,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha dalam keternagannya, Senin (19/12/2022).
Baca Juga
Johni memimpin perundingan tersebut sebagai Ketua Kelompok Perunding Indonesia bersama Filip Deraedt dari Komisi Eropa sebagai Ketua Kelompok Perunding UE.