Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tol grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) akan segera menyelesaikan proses akuisisi 40 persen saham Jalan Tol Syeikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) pada akhir tahun ini.
Di balik aksi korporasi emiten tol grup Salim itu, Tol MBZ banyak menarik perhatian publik. Salah satunya karena Jalan Tol MBZ merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia yang terbentang sepanjang 36,84 km.
Sebelum disahkan dengan nama Tol MBZ, jalan layang ini dikenal dengan nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. MBZ di ambil dari nama seorang Putera Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA).
Jalan tol MBZ yang mulai beroperasi apda 12 Desember 2019 yang dapat dilintasi ketika pengendara menuju Bandung atau Trans Jawa. Ruas jalannya terbentang dari Cikunir hingga Karawang Barat. Adapun, tol MBZ dibangun dalam waktu 2 tahun yakni dari tahun 2017 hingga 2019.
Sebagai informasi, kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan tol MBZ ini yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk dengan dana mencapai Rp16,23 triliun.
Berikut 5 Fakta Jalan Tol Layang MBZ:
1. Struktur Konstruksi
Tol MBZ memiliki 6.151 bored pile atau pondasi tiang yang menjadi penyangga konstruksi jalan tol. Selain itu, jalan tol ini membutuhkan Steel Box Girder (SBG) atau penyalur beban di atas konstruksi jembatan sebanyak 2.585 unit dengan dimensi yang berbeda-beda.
2. Pergantian Nama Tol
Penamaan baru jalan Tol Layang Jakarta Cikampek II menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed didasarkan pada Keputusan Menteri PUPR No.417/2021 yang diteken per tanggal 8 April 2021.
Sheikh MBZ yang merupakan pangeran mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA diketahui bersahabat dengan Presiden Jokowi. Sejumlah kerja sama strategis pun sudah terjalin di antara dua negara tersebut.
Pada 12 April 2021, nama jalan tol MBZ diresmikan sebagai bentuk penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial budaya dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
"Hubungan diplomatik Indonesia-UEA telah berjalan lama sejak 1976. Ke depannya, Pemerintah berharap untuk terus memperpanjang hubungan bilateral ini, utamanya dalam hal penarikan investasi," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
3. Tarif Jalan Layang MBZ
Untuk tarif jalan layang MBZ akan diintegrasikan dengan Jalan Tol Jakarta - Cikampek bawah sehingga adanya efisiensi transaksi yang seharusnya melakukan 2 kali transaksi, menjadi 1 kali saja.
4. Terbukti Kurangi Kemacetan
Jalan layang MBZ terbukti dapat mengurai volume lalu lintas dari Jakarta menuju Cikampek dan sebaliknya hingga 29 persen pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek bawah sehingga dapat mengurai kepadatan yang berpotensi terjadi.
5. Waktu Operasional
Adapun, operasi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini dibuka mulai pukul 10.00 WIB. Selaras dengan tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.