Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi akan Beli Bank Mesir Senilai Rp9,4 Triliun

Arab Saudi berkomitmen untuk meningkatkan investasi di Mesir untuk mempererat hubungan baru.
Gedung di King Abdullah Financial District, Riyadh, Arab Saudi/Maya Anwar-Bloomberg
Gedung di King Abdullah Financial District, Riyadh, Arab Saudi/Maya Anwar-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Arab Saudi dalam proses perbincangan untuk membeli United Bank milik Mesir yang bernilai sekitar US$600 juta atau Rp9,4 triliun (kurs Rp15.660) melalui Public Investment Fund (PIF).

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (12/12/2022), hal itu dilakukan guna memperluas dukungannya untuk Afrika Utara, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

PIF akan  mengakuisisi United Bank melalui Saudi Egyptian Investment Co., yang didirikan awal tahun ini untuk berinvestasi di sebagian besar ekonomi Mesir. Kesepakatan akan diselesaikan paling cepat bulan ini, meskipun persyaratan akhir masih menjadi bahan diskusi.

Pejabat perwakilan PIF pun menolak untuk berkomentar lebih jauh terkait masalah tersebut.

Adapun Arab Saudi diketahui telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara di kawasan Afrika Utara itu untuk memperkuat sekutu dan mempererat hubungan baru.

Selain itu, kerajaan juga menjanjikan US$10 miliar investasi di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pertanian untuk Mesir. Nominal tersebut sebanding saham milik negara di empat perusahaan publik Mesir sebesar US$1,3 miliar dan menyimpan US$5 miliar di bank sentral negara itu.

Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al Jadaan mengatakan kerajaan telah mulai berinvestasi secara agresif di Mesir dan akan terus melihat peluang investasi yang dinilai lebih penting dibandingkan dengan menaruh simpanan. "Deposito bisa ditarik tapi investasi tetap," katanya.

Salah satu importir gandum terbesar di dunia, Mesir telah berpacu untuk mendapatkan dukungan keuangan dari Timur Tengah guna mendukung ekonomi yang berada dalam tekanan impor makanan dan kenaikan harga bahan bakar.

Sementara itu, Mesir telah mendevaluasi mata uangnya dua kali pada tahun ini dan mencapai kesepakatan tingkat staf atas pinjaman US$3 miliar dari IMF yang akan disetujui akhir bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper