Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas hilirisasi dalam industri pengolahan, pertambangan, dan penggalian dinilai berkontribusi dalam tingginya pertumbuhan ekonomi di tiga wilayah kawasan timur Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa secara umum, pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 mencapai 5,72 persen (year-on-year/YoY). Terdapat sejumlah wilayah dengan kinerja pertumbuhan di atas catatan nasional.
Kawasan Sulawesi mencatatkan pertumbuhan ekonomi 8,24 persen pada kuartal III/2022 atau menjadi yang tertinggi secara nasional. Pulau itu berkontribusi 7,11 persen terhadap perekonomian nasional.
Lalu, pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua tercatat mencapai 7,51 persen pada kuartal III/2022, dengan kontribusi 2,43 persen secara nasional. Pertumbuhan ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara pun mencapai 6,69 persen, dengan kontribusi 2,74 persen.
"Aecara spasial pertumbuhan di Sulawesi, Maluku, dan Papua tinggi. Ini akibat dari hilirasi mineral," ujar Airlangga dalam Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah 2022, Selasa (6/12/2022).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di kawasan Bali dan Nusa Tenggara tumbuh pesat akibat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Seperti diketahui, sejumlah gelaran pertemuan G20 berlangsung di kedua wilayah itu sejak awal 2022.
Meskipun begitu, kontributor utama perekonomian Indonesia masih berasal dari Jawa, dengan porsi 56,3 persen terhadap ekonomi nasional. Pada kuartal III/2022, pulau itu mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,76 persen.