Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sri Mulyani: Aset Negara Jangan Jadi Tempat Tuyul!

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan agar aset negara jangan sampai jadi tempat tinggal tuyul. Apa maksudnya?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan tentang arah kebijakan Pemerintah pada 2023 dan perkembangan ekonomi terkini saat wawancara dengan Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan tentang arah kebijakan Pemerintah pada 2023 dan perkembangan ekonomi terkini saat wawancara dengan Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa masih banyak aset negara yang tidak terurus dan seolah-olah menjadi tempat tinggal hantu tuyul. Dia mengingatkan perlu adanya optimalisasi seluruh barang milik negara.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Anugerah Reksa Bandha: Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara. Sri Mulyani memberikan sejumlah penghargaan bagi kementerian serta lembaga yang mampu mengoptimalkan dan mengelola barang milik negara (BMN) dengan baik.

Menurutnya, masih terdapat persepsi di masyarakat maupun orang pemerintahan, bahwa aset negara tidak perlu diurus. Akibatnya, banyak aset negara yang kerap terbengkalai atau tidak membawa manfaat maksimal, misalnya aset-aset di lokasi strategis yang hanya menjadi gudang.

"Banyak, ada kavling tanah, kantor, yang letaknya di tempat strategis tetapi dia cuma dipakai untuk gudang. Bahkan, dia sebetulnya sudah kosong, suwung [terasa hampa], tempatnya tuyul hidup di situ," ujar Sri Mulyani pada Rabu (23/11/2022).

Sri Mulyani menyebut bahwa pemerintah harus mendorong optimalisasi seluruh aset negara tanpa terkecuali, berapapun nilainya. Optimalisasi aset bukan hanya dapat menjaga nilai dari BMN tersebut, tetapi bahkan bisa memberikan tambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Optimalisasi aset itu menurutnya menjadi lebih krusial setelah pandemi Covid-19. Pemerintah perlu memaksimalkan seluruh sumber dayanya untuk memperoleh tambahan penerimaan dan memastikan tidak adanya kerugian, seperti penyusutan nilai aset.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, terdapat perubahan cara kerja di pemerintahan pada masa new normal, baik adaptasi kerja dari rumah (work from home/WFH) maupun penggunaan ruang-ruang kolaborasi. Hal tersebut membuat perkantoran berstatus BMN tidak seluruhnya terpakai untuk kerja pemerintahan.

"Ada yang pakai hybrid, co-sharing tempat, sehingga sekarang penggunaan ruang menjadi sangat-sangat berbeda dengan 20 tahun yang lalu, ini akan memunculkan sebuah cara untuk memanfaatkan aset yang berbeda. Perubahan teknologi, adanya pandemi, semuanya memberikan arus perubahan yang luar biasa," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper