Bisnis.com, JAKARTA - Pasar oligopoli adalah jenis pasar yang memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang. Umumnya, jumlah produsen lebih sedikit dibandingkan konsumennya. Pasar oligopoli adalah kondisi pasar di mana komoditas dikuasai oleh beberapa perusahaan. Hal ini membuat persaingan harga di pasar menjadi tidak seimbang.
Dikutip dari Investopedia, pasar oligopoli adalah salah suatu struktur pasar yang didalamnya hanya terdapat kapasitas kecil atau hanya ada sedikit saja, tetapi bisa memenuhi kondisi pasar secara signifikan.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang pasar oligopoli yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Ciri-ciri pasar oligopoli
- Harga antar produk hampir sama
Barang atau jasa yang ada di pasar oligopoli ini harganya tidak beda jauh atau bisa dibilang hampir sama. Maksud dari harga yang hampir sama adalah harga suatu produk atau jasa yang dijual oleh produsen satu dengan produsen lainnya tidak jauh berbeda. - Terdiri dari dua perusahaan atau lebih
Pasar oligopoli baru bisa terwujud jika jumlah perusahaan atau produsen kurang dari 10 persen. Dengan ciri-ciri ini akan memunculkan suatu persaingan dagang yang tidak sempurna karena produk-produk yang laris di pasar hanya berasal dari produsen atau perusahaan yang memiliki ‘nama’ yang sudah dikenal oleh banyak orang. - Produk yang diperjualbelikan bisanya bersifat homogen
Produsen biasanya hanya memproduksi dan menjual satu produk saja. Dengan kata lain, barang atau produk yang satu dengan produk yang lainnya bisa saling menggantikan, sehingga konsumen tidak begitu sulit untuk mendapatkan produk yang homogen tersebut. - Membutuhkan strategi pemasaran yang matang
Pada pasar ini sangat sedikit dan produk atau barang yang dihasilkan menjadi sedikit juga. Oleh karena itu, untuk para produsen yang sudah masuk ke dalam pasar oligopoli pasti harus memiliki suatu strategi pemasaran yang matang agar mampu bersaing dengan produsen lainnya.
2. Jenis pasar oligopoli
- Pasar oligopoli terdiferensiasi
Jenis pasar ini merupakan pasar yang hanya menjual satu jenis saja namun, harga pada satu jenis barang itu tidak sama dengan harga produsen atau perusahaan lainnya. Sederhananya, harga dari satu produsen dengan produsen lainnya akan mengalami diferensiasi. Jika hal ini terjadi, maka pasar oligopoli semakin menjadi tidak sehat, karena konsumen lebih menyukai harga yang relatif murah, tetapi barang cukup berkualitas. - Pasar oligopoli kolusi
Pasar oligopoli kolusi adalah hampir setiap produsen atau perusahaan melakukan kerja sama. Biasanya Langkah kerja sama ini dilakukan Ketika ingin menaikkan harga dari suatu produk atau jasa. Hal seperti ini akan terlihat bahwa persaingan dari produsen satu dengan produsen yang lainnya tidak begitu jauh. - Pasar oligopoli non kolusi
Jenis pasar ini merupakan pasar yang di mana jika ada perusahaan yang ingin menaikkan harga suatu barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi atau perkembangan yang terjadi pada perusahaan lain. Di dalam pasar oligopoli, hal ini perlu dilakukan oleh suatu perusahaan karena bertujuan agar usaha yang dijalani mengalami perkembangan. - Pasar oligopoli murni
Pasar oligopoli murni adalah pasar yang hanya menjual satu barang saja. Meskipun begitu, tetapi varian dari barangnya cukup banyak. Sementara itu, harga dari barang satu dengan barang yang lainnya hampir sama. Pada pasar oligopoli jenis ini, hampir setiap kebijakannya dipengaruhi oleh produsen utama.
3. Kelebihan pasar oligopoli
- Ada persaingan yang cukup ketat untuk produsen untuk memberikan manfaat terbaik kepada para konsumen. Mereka menyadari bahwa konsumen akan lebih menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.
- Meskipun cenderung menjual produk homogen, namun di dalamnya kamu bisa menemukan berbagai merek yang berbeda. Kamu bisa memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan.
- Perkembangan produk dalam pasar oligopoli cukup pesat. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran produsen untuk menarik konsumen dengan memunculkan inovasi baru.
4. Kelemahan pasar oligopoli
- Produsen membutuhkan biaya dan promosi yang cukup besar. Cara ini dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan mendapatkan pelanggan.
- Adanya persaingan ketat di dalam pasar, membuat produsen baru sangat sulit untuk masuk, mengikuti bahkan bertahan di sana.
- Sering terjadi perang banting harga antar produsen untuk memikat lebih banyak konsumen.
5. Contoh pasar oligopoli di Indonesia
- Industri Rokok: Pasar rokok dikuasai oleh perusahaan besar seperti PT HM Sampoerna Tbk, PT Gudang Garam Tbk, dan PT Djarum, yang menunjukkan struktur pasar oligopoli dalam industri rokok di Indonesia.
- Industri Telekomunikasi: Perusahaan besar seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, dan Tri mendominasi sektor telekomunikasi, menunjukkan karakteristik pasar oligopoli di Indonesia.
- Industri Otomotif: Merek-merek besar seperti Toyota, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi mendominasi pasar mobil di Indonesia, mencerminkan struktur pasar oligopoli dalam industri otomotif.
- Industri Ritel: Dominasi platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada menunjukkan ciri-ciri oligopoli dalam sektor ritel, terutama dalam pasar e-commerce di Indonesia.
- Industri Makanan dan Minuman: Perusahaan besar seperti Indofood, Mayora, Wings Group, dan Unilever mendominasi sebagian besar pasar makanan dan minuman di Indonesia, menunjukkan ciri-ciri oligopoli dalam sektor ini.
- Industri Energi: Perusahaan besar seperti Pertamina, Chevron, Total, dan ExxonMobil mendominasi sebagian besar industri energi di Indonesia, menunjukkan struktur oligopoli dalam sektor energi.
- Industri Penerbangan: Maskapai besar seperti Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan Citilink mendominasi industri penerbangan di Indonesia, menunjukkan ciri-ciri pasar oligopoli dalam sektor penerbangan negara tersebut.
Dominasi perusahaan besar dalam berbagai sektor ini telah memengaruhi persaingan, harga, dan inovasi di pasar, dengan struktur pasar yang dikuasai oleh beberapa pemain besar. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang baik tentang karakteristik pasar oligopoli dalam mengelola dinamika ekonomi di Indonesia.
6. Faktor penyebab pasar oligopoli
- Produsen pemasok sedikit. Jumlah produsen sedikit karena skala ekonomi yang harus dioperasikan umumnya sangat besar dan hanya sedikit perusahaan yang mampu memasok pasar.
- Perusahaan dengan hak paten eksklusif terbatas.
- Perusahaan memiliki kompetensi tinggi. Ada perusahaan mapan dengan kualitas produk dan layanan yang memuaskan pelanggannya.
- Sedikit perusahaan yang dapat mengontrol pasokan bahan baku.
- Kebutuhan investasi cukup besar, sehingga perusahaan lainnya tidak berani masuk dan ikut dalam industri terkait.
- Ada support dari pemerintah terkait. Umumnya pemerintah memberikan waralaba kepada suatu perusahaan tertentu agar mau bergerak di suatu pasar atau industri tertentu.
Itulah beberapa penjelasan tentang pasar oligopoli yang mungkin belum kamu ketahui.