Bisnis.com, JAKARTA - Wilayah pesisir Jakarta atau bagian utara memiliki potensi tinggi untuk terendam permanen alias tenggelam. Hal ini akan terjadi secara bertahap.
Berdasarkan model data terbaru dari Kementerian PUPR, perkiraan awal wilayah pesisir Jakarta akan terendam dan berada di bawah permukaan laut sekitar 24,86 persen pada tahun 2035. Sementara di tahun 2050 penurunan akan terjadi 28,33 persen.
Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, mengatakan hal tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah, karena penurunan muka tanah dan kenaikan air laut memiliki dampak yang signifikan bagi wilayah utara Jakarta.
"Jakarta bagian utara jika tidak dilakukan upaya penyelematan serius, seiring dengan percepatan penurunan muka tanah dan kenaikan air laut, maka bisa diperkirakan pesisir jakarta akan terendam permanen atau tenggelam," kata Nirwono saat dihubungi Bisnis, Senin (14/11/2022).
Dia menerangkan, setidaknya ada 4 hal yang menjadi penyebab Jakarta berpotensi tenggelam. Pertama, lapisan tanah aluvial yang mengalami pemadatan alami secara perlahan.
Kedua, percepatan pemadatan akibat menahan beban bangunan dan lalu lintas kendaraan berat. Ketiga, pengambilan atau pemompaan air tanah secara tidak terkendali. Keempat, kawasan pesisir yang dipadati bangunan.
Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mengatasi ancaman bencana air tersebut dengan memindahkan beberapa sektor ke IKN Nusantara.
"Kami telah mencoba yang terbaik untuk mengelola perkembangan masif di area industri Jakarta meski progresnya cenderung lambat, dengan memindahkan kawasan industri ke Nusantara," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Basuki menerangkan posisi Jakarta yang terletak di daerah yang relatif datar dan sisi utara terletak pada endapan sedimen yang sangat tebal. Hal ini membuat kawasan tersebut menjadi daerah rawan banjir, ditambah dengan penurunan tanah dengan laju rata-rata sekitar 10 cm per tahun.