Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi logistik dan pergudangan, Shipper, menyatakan target menjadi unicorn atau perusahaan dengan valuasi US$1 miliar atau setara Rp14 triliun belum menjadi prioritas dalam waktu dekat.
Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Shipper Budi Handoko mengaku perusahaan tahun depan akan lebih fokus mendorong upaya efisiensi dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, terlebih di tengah ancaman dampak resesi global di 2023.
"Sebenarnya unicorn atau tidak bukan suatu isu. Kami lihat gimana bisa profitable saja dan bagaimana mengoptimalkan cost. Jadi unicorn atau tidak hanya suatu pandangan yang tidak begitu penting, kami di internal tidak begitu memperhatikan hal itu juga," ujarnya, dikutip Jumat (11/11/2022).
Sebelumnya, pada acara Road to Legendary Brand Festival di Jakarta, Kamis (10/11/2022), Staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid menyampaikan harapannya agar Shipper segera menyabet titel unicorn tahun depan.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa jadi unicorn," ucap Ipang yang juga menjabat sebagai salah satu Dewan Komisaris Shipper, Kamis (10/11/2022).
Budi menilai hal tersebut hanya sebatas harapan dari Ipang sebagai komisaris dan belum menjadi target yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu dekat.
Baca Juga
Kendati demikian, Budi optimistis titel unicorn bakal datang sendirinya ketika seluruh biaya operasi bisa dioptimalkan. Dengan kata lain, dalam waktu dekat perusahaan akan lebih fokus dalam memerhatikan pertumbuhan dan arus kas perusahaan.
"Jadi kami mengingatkan bahwa valuasi perusahaan itu come by nature," katanya.
Dilansir dari situs resmi shipper.id, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi logistik dan pergudangan itu berdiri pada Januari 2017. Kemudian, perusahaan mendapatkan pendanaan awal sekitar dua tahun setelahnya yakni September 2019.
Pada Mei 2020, Shipper mendapatkan suntik pendanaan seri A senilai US$20 juta. Teranyar pada 2022, Shipper mendapatkan pendanaan seri B senilai US$63 juta.