Bisnis.com, BADUNG- Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disebut solusi mengatasi ancaman bencana air di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jakarta yang konon diisukan terancam tenggelam.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan perpindahan IKN, selain untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi juga untuk mengurangi ancaman tersebut.
"Perpindahan ini juga dilakukan karena pembangunan yang tak terkendali di Jakarta. Kami telah mencoba yang terbaik untuk mengelola perkembangan masif di area industri meski progresnya cenderung lambat, dengan memindahkan kawasan industri ke Nusantara," kata Basuki dalam gelaran 'G20 Special Event, HELP Water & Disasters' di Conrad Hotel, Bali, Jumat (11/11/2022).
Basuki menerangkan posisi Jakarta yang terletak di daerah yang relatif datar dan sisi utara terletak pada endapan sedimen yang sangat tebal. Hal ini membuat wilayah tersebut merupakan daerah rawan banjir dan penurunan tanah dengan laju rata-rata sekitar 10 cm per tahun.
Adapun, dalam hasil kajian terkini, wilayah pesisir Jakarta sebesar 16.460 hektar atau sekitar 24,86 persen dari total luas wilayah Jakarta memiliki potensi tenggelam dan di bawah permukaan laut pada tahun 2035.
Di sisi lain, IKN Nusantara memiliki lokasi yang dikelilingi oleh area hutan hujan tropis di sekitar wilayahnya dan akan mengedepankan infrastruktur hijau dan ramah lingkungan.
Baca Juga
"IKN Nusantara berlokasi di dataran tinggi, dan punya risiko rendah untuk terdampak bencana seperti gempa bumi," ujarnya.
Tak hanya itu, dia menyebutkan bahwa wilayah Kalimantan memiliki ketersediaan air yang berada di level tertinggi, dalam artian paling melimpah di Indonesia.
Senada, melihat kondisi yang dipikul Jakarta saat ini, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan perpindahan IKN akan meringankan beban berat tersebut.
"Pemindahan ibu kota akan mengangkat sebagian dari beban tersebut dan memberikan kesempatan bagi Jakarta untuk memperkuat perannya sebagai pusat keuangan," tandasnya.