Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Twitter Inc. Elon Musk mengirim email kepada para pekerjanya untuk mempersiapkan diri menghadapi masa-masa sulit di depan.
Selain itu, Elon menegaskan bahwa setiap karyawan tidak lagi diperkenankan bekerja jarak jauh atau work from home (WFH) dan diharapkan bisa kerja di kantor setidaknya 40 jam per minggu, kecuali ada sesuatu yang mendesak dan sudah melalui persetujuannya.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (10/11/2022), dalam email tersebut Elon Musk mengatakan tidak ada cara untuk menutup pesan terkait pandangan ekonomi dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi perusahaan yang bergantung pada iklan seperti Twitter.
"Jalan di depan sulit dan akan membutuhkan kerja keras untuk berhasil," tulis Elon dalam emailnya.
Sebelum kedatangan Elon, Twitter menetapkan pengaturan kerja dari mana saja secara permanen untuk para karyawannya. Banyak dari mereka pada awalnya diminta bekerja jarak jauh karena pandemi.
Topik ini adalah salah satu hal pertama dalam pembicaraan langsung yang diadakan Elon dengan staf Twitter setelah mengumumkan kesepakatan untuk membeli perusahaan itu di awal tahun.
Baca Juga
Dia kemudian menentang pekerjaan jarak jauh dan hanya akan memberikan pengecualian berdasarkan kasus per kasus, seperti yang dia lakukan sekarang.
Elon juga telah menghilangkan "hari istirahat" dari kalender staf Twitter, yang merupakan hari libur bulanan di seluruh perusahaan yang diperkenalkan selama periode pandemi. Hal ini menandakan bahwa Elon Musk ingin segera mengubah budaya kerja Twitter yang ada.
“Selama beberapa hari ke depan, prioritas utama mutlak adalah menemukan dan menangguhkan bot/troll/spam yang terverifikasi,” tulis Elon dalam email terpisah.
Twitter telah berada di bawah kepemimpinan Musk selama hampir dua minggu, di mana dia telah memecat sekitar setengah tenaga kerjanya dan sebagian besar petinggi perusahaan.
Bos baru tersebut telah menaikkan harga untuk berlangganan Twitter Blue menjadi US$8 atau Rp125.000 dengan penawaran verifikasi pengguna.
Musk mengatakan kepada pekerja dalam email bahwa dia ingin pendapatan dari akun berlangganan menghasilkan setengah dari pendapatan Twitter.
Seperti diketahui, Elon Musk membeli Twitter seharga US$44 miliar atau sekitar Rp690 triliun.