Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Dorong Penerapan Industri Sawit Berkelanjutan, Ini Tujuannya

Indonesia dinilai perlu terus berupaya agar produk sawit bisa diterima di pasar internasional.
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Antara/Makna Zaezar
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Antara/Makna Zaezar

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dinilai belum mengoptimalkan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai atribut perdagangan sawit di dunia. Padahal, negara tetangga seperti Malaysia sangat aktif memperkenalkan Malaysian Palm Oil Certification Council (MPOCC).

Supply Chain and Livelihood Transformation Senior Manager di World Resources Institute Indonesia (WRI), Bukti Bagja, mengatakan ISPO sangat penting di dua pasar ekspor utama Indonesia, misalnya China dan India yang telah menunjukkan transformasi hijau.

Dia menyebut India telah meluncurkan aliansi sawit berkelanjutan 'Sustainable Palm Oil Coalition for India (IndiaSPOC). Selain itu, China selama 4 tahun terakhir juga telah menelurkan beberapa inisiatif hijau di antaranya, peluncuran China Sustainable Palm Oil Alliance pada 2018, Proposal Kebijakan Rantai Nilai Hijau 2020 dan Pedoman Konsumsi Minyak Sawit oleh Kamar Dagang Bahan Makanan dan Produk Asli China yang dirilis pada tahun 2022.

"Forum multipihak ini diharapkan dapat mensinergikan upaya bersama para pemangku kepentingan industri sawit untuk menyiapkan sawit Indonesia ketika pasar-pasar besar sudah mulai mendorong praktik berkelanjutan di sektor sawit. Hal ini penting untuk menjaga hubungan perdagangan komoditas sawit Indonesia dengan pasar-pasar ekspornya, sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Bukti dalam acara “Menjaga Akses Pasar Utama Sawit Asia Tenggara”, Rabu (9/11/2022).

Dia juga menyampaikan bahwa perlu kesiapan petani sawit untuk terus mendukung transformasi industri sawit yang berkelanjutan. Sebab, petani memegang peran penting sebagai aktor utama di sektor hulu Industri sawit. Menurutnya, pelibatan aktif kelompok petani serta penguatannya harus terus dilakukan.

"Pelibatan dan penguatan petani itu bisa dimulai dari terus mendorong pemenuhan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) oleh petani swadaya sebagai salah satu bukti konkret komitmen Indonesia untuk industri sawit yang lebih lestari," ujarnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian (PPHP), Baginda Siagian dalam sambutannya menyampaikan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu sektor strategis bagi Indonesia saat ini mengingat kontribusi ekspor kelapa sawit terhadap devisa negara mencapai 80-90 persen.

Meski demikian, Indonesia perlu terus berupaya agar produk sawit Indonesia bisa diterima di pasar internasional, utamanya untuk merespons tren Industri sawit yang lebih hijau.

"Indonesia saat ini tengah menuju ke industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, seperti koperasi, akademisi dan pengusaha untuk membangun sustainability di Indonesia. Kementan pun siap untuk bekerja sama dengan instansi lain untuk mendukung kelapa sawit Indonesia dapat diterima oleh Internasional, utamanya Tiongkok," kata Baginda yang hadir secara virtual dalam acara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper