Bisnis.com, JAKARTA – Produsen chip semikonduktor Amerika Serikat Nvidia Corp mulai memproduksi prosesor untuk pasar China yang sesuai dengan aturan baru dengan tujuan membatasi akses negara tersebut terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/11/2022), Nvidia mulai memproduksi chip grafis atau graphics processing unig (GPU) A800 pada kuartal III/2022 sebagai sebagai alternatif untuk GPU A100.
"A800 memenuhi tes pemerintah AS untuk pengurangan kontrol ekspor dan tidak dapat diprogram untuk melampaui itu.," kata Nvidia yang berbasid di Santa Clara, California.
Pada awal tahun Nvidia mengejutkan investor ketika mereka dilarang menjual GPU A100 dan produk H100 kepada pasar China tanpa persetujuan pemerintah AS.
AS khawatir bahwa prosesor tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan militer, sehingga menciptakan peraturan tersebut pada bulan Agustus, sekalipun aturan yang ada berpengaruh besar pada pendapatan Nvidia.
Kemudian, pemerintah Presiden Joe Biden memperluas pembatasan bulan lalu seiring dengan meningkatnya ketegangan AS-China. Kondisi ini menambahkan rintangan baru untuk produsen chip AS yang tengah menghadapi tekanan .
Baca Juga
Nvidia telah kehilangan lebih dari setengah penghasilannya tahun ini, setelah tiga tahun berturut-turut mencatat laba.
Selain itu, pusat data bergantung pada chip grafis seperti Nvidia untuk menangani tugas AI dan memproses serangkaian informasi yang sangat besar.
Peraturan pemerintah AS mengenai ekspor China menempatkan batasan pada kecepatan yang dapat dikomunikasikan oleh chip tersebut, sehingga membatasi kegunaannya.