Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih belum masuk dalam rentetan jadwal pertemuan para kepala negara dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada bulan ini di Bali.
Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN, Sidik Pramono, menyatakan belum dapat memastikan apakah konsep pembangunan IKN Nusantara yang tengah ditawarkan pemerintah kepada para investor-investor yang akan hadir di KTT G20.
"Ini kita belum ada undangan keterlibatan," kata Sidik kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).
Dalam catatan Bisnis, sejumlah negara telah ditawarkan untuk terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara di antaranya adalah Korea Selatan, Jepang, hingga Uni Emirat Arab.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak Dubai Holding untuk menanamkan investasi di sejumlah sektor di Indonesia mulai dari pariwisata, ekonomi dan keuangan syariah, penguatan kapasitas UMKM, hingga infrastruktur IKN.
Hal tersebut disampaikannya saat bertemu dengan Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di Kantor Dubai Holding, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Kamis (3/11/2022).
Ma’ruf pun mengundang Pimpinan Dubai Holding untuk berkunjung langsung ke Indonesia guna melihat langsung berbagai potensi kerja sama bisnis atau investasi dengan Indonesia. Termasuk potensi pengembangan ekonomi di Ibu Kota Negara yang baru.
“IKN akan menjadi showcase transformasi peradaban di Indonesia. Konsep pembangunan kota ini adalah hijau, pintar, inklusif, memiliki resiliensi dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Menanggapi tawaran tersebut, menurut Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum menyambut baik dan akan menjajaki berbagai kemungkinan investasi di Indonesia.
“Beliau sangat terbuka dan (mengatakan) akan berkunjung ke Indonesia sehingga terlihat langsung apa saja yang bisa ditindaklanjuti untuk kerja sama yang lebih konkret,” ungkapnya.