Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Bambang Subianto Mantan Menkeu yang Ikut Menangani Krisis Perbankan 1998

Bambang Subianto merupakan lulusan Fakultas Teknik Kimia ITB pada 1973 dan dipilih menjadi menteri keuangan oleh B. J. Habibie.
Menteri Keuangan 1998-1999 Bambang Subianto.
Menteri Keuangan 1998-1999 Bambang Subianto.

Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri Keuangan Bambang Subianto era B. J. Habibie meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada Jumat (5/11/2022) pukul 16.54 WIB di RS Pondok Indah Jakarta Selatan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi membenarkan hal tersebut. Dia dan seluruh unsur Kementerian Keuangan menyampaikan duka cita yang mendalam. 

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Bambang Subianto pada pukul 16.54 WIB di RS Pondok Indah Selatan,” ujar Heru kepada Bisnis, Jumat (4/11/2022).

Rencananya, almarhum akan disemayamkan di rumah duka Jalan Kemang Dalam IX No. F27, Jakarta.

Bambang Subianto lahir di Madiun, Jawa Timur pada 10 Januari 1945. Dia merupakan lulusan Fakultas Teknik Kimia ITB pada 1973, dan bergabung dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi UI sebagai peneliti dan menjadi dosen di FE UI pada 1975. Pada 1978, Bambang kembali melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Leuven, Belgia. 

Kemudian pada 1988, dia bergabung dengan Departemen Keuangan dan ditugaskan sebagai Direktur pada Direktorat Institut Keuangan dan Akuntansi, dan dipromosikan sebagai Dirjen pada Direktorat Lembaga Keuangan di Departemen Keuangan.

Bambang selanjutnya ditunjuk sebagai Kepala BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) yang pertama pada Januari 1998 dan pada Mei 1998 ditunjuk Presiden B. J. Habibie sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Reformasi Pembangunan untuk menangani krisis perbankan yang meluas, di tengah gejolak krisis moneter 1998.

Usai menjabat sebagai Menteri Keuangan, Bambang diketahui bergabung dengan Ernst & Young sebagai partner pada Juli 2000-2005.

Bambang juga tercatat sebagai komisaris di berbagai perusahaan, antara lain PT Star Energy Investments (2008-2011), PT Unilever Indonesia (2008-2015), dan PT Jamsostek (2009-2014).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper