Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong pemberdayaan sektor pertanian holtikultura untuk meningkatkan kapasitas usaha dan taraf hidup para petani di Indonesia.
Bertempat di Puncak Dua, Jawa Barat, PIP menggandeng Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), meluncurkan program pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pertanian hortikultura.
Program pembinaan UMKM pertanian hortikultura ini melibatkan 16 petani yang telah mengikuti program pembinaan dasar pemberdayaan UMKM Hortikultura sejak Agustus – Oktober 2022.
Para petani memperoleh program dasar antara lain berupa pelatihan basic mentality, pelatihan & pendampingan pembukuan sederhana, serta pelatihan teknis sarana dan prasarana pertanian.
Melalui program tersebut, PIP berharap dapat membantu para petani meningkatkan kualitas produk, melengkapi legalitas setiap usaha, dan membantu pemasaran.
Direktur Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah mengatakan bahwa pihaknya berharap program ini dapat menjadi percontohan community based development yang dapat dilakukan di daerah lain di Indonesia dengan komoditas unggulan lainnya.
Ririn percaya bahwa melalui penyediaan pembiayaan modal kerja dalam bentuk pembiayaan UMi bisa melayani 17 juta petani yang belum mendapatkan pembiayaan (Susenas 2021).
“Pembiayaan UMi yang dilengkapi program pemberdayaan UMKM seperti ini diyakini dapat meningkatkan kapasitas usaha dan taraf hidup para petani yang tercermin pada indeks Nilai Tukar Petani [NTP], dan pada tataran makro berkontribusi dalam penyediaan kebutuhan pangan nasional,” ujar Ririn, Senin (31/10/2022).
Dalam kegiatan ini, petani yang telah mengikuti program dasar pembinaan menghasilkan karya, salah satunya pembuatan mol sebagai pestisida organik untuk hama yang berdampak pada penurunan biaya pengeluaran petani hingga 70%.
Di sisi lain, Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala menjelaskan bahwa program pembinaan selanjutnya akan fokus pada peningkatan quality, cost, delivery (QCD), penguatan komoditas produk & komunitas, menjalankan pola sistem organik hingga nantinya bisa mendapatkan sertifikasi organik dan mencapai kemandirian secara utuh.
“Saya berharap antusiasme, semangat dan optimisme para petani dalam mengikuti program pembinaan ini tetap konsisten dan tumbuh, sehingga program pembinaan selanjutnya dapat berjalan efektif dan mendukung peningkatan kompetensi, yang diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi di wilayah Puncak Dua serta mendukung kemajuan dan pertumbuhan pertanian di Indonesia,” papar Sigit.
Adapun, program ini sejalan dengan tujuan PIP sebagai Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan yang tidak hanya fokus untuk memberikan pembiayaan Ultra Mikro (UMi), tetapi juga melakukan pemberdayaan dan pendampingan usaha bagi pelaku UMKM.