Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah ekonom memproyeksikan inflasi Oktober 2022 rata-rata mencapai 6,04 persen, menjadi yang tertinggi tahun ini. Meskipun begitu, 10 lembaga meyakini inflasi Oktober 2022 akan turun dari bulan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg hingga Selasa (31/10/2022) terdapat 27 lembaga yang sudah merilis proyeksi inflasi Oktober 2022. Rata-rata proyeksi dari seluruh lembaga itu adalah 6,04 persen atau naik dari inflasi September 2022 di 5,95 persen.
Proyeksi inflasi Oktober 2022 tertinggi berada di level 6,7 persen, sedangkan yang terendah adalah 5,74 persen. Artinya, rata-rata ekonom meyakini bahwa akan terjadi kenaikan inflasi, tetapi ada pula yang melihat peluang penurunan.
Setidaknya terdapat 10 lembaga yang memproyeksikan inflasi lebih rendah dari September 2022. Proyeksi kesepuluh lembaga itu terbentang dari 5,80 persen hingga 5,94 persen.
Dari keseluruhan proyeksi 27 lembaga, median atau nilai tengah berada di 5,98 persen. Nilai rata-rata, median, dan keseluruhan proyeksi menggambarkan keyakinan ekonom bahwa akan terjadi kenaikan inflasi pada Oktober 2022.
Sebelumnya, konsensus ekonom dari 24 lembaga memproyeksikan rata-rata inflasi September 2022 di 5,99 persen dan nilai tengahnya 6 persen. Meskipun realisasi lebih rendah dari rata-rata proyeksi, kenaikan inflasi pada September 2022 tetap sesuai perkiraaan para ekonom.
Baca Juga
Di lain kesempatan berbeda, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2022 akan mencatatkan penurunan tipis ke level 5,8 persen dibandingkan dengan realisasi inflasi pada September 2022.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan tingkat inflasi pada Oktober 2022 diperkirakan mencapai 5,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Data inflasi kita bulan lalu mendekati 6 persen, survei kami yang terakhir pada Oktober 2022 menunjukkan inflasi kita hanya sedikit turun 5,8 persen [pada Oktober],” katanya dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Tengah, Senin (31/10/2022).
Dody memperkirakan inflasi pada komponen harga bergejolak (volatile food) akan terkendali pada level di bawah 10 persen pada Oktober 2022.
“[Diperkirakan] terjadi deflasi untuk harga pangan. Saya yakin itu berasal dari semua upaya yang dilakukan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan [GNPIP],” jelasnya.