Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk menjadi Chief Executive Officer sekaligus direksi tunggal Twitter setelah memecat empat eksekutif senior perusahaan dan mencopot sembilan direksi Twitter lainnya.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (1/11/2022), Elon Musk melakukan langkah ini setelah menyelesaikan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar atau Rp683 triliun pekan lalu. Langkah ini juga sesuai dengan ketentuan perjanjian merger.
Dengan ini, Elon menjadi direksi tunggal Twitter. Namun dia mengatakan bahwa ini hanya sementara dan akan menunjuk direksi secepatnya.
Masih belum jelas siapa yang akan ditunjut Elon untuk mengisi dewan direksi. Di perusahaan lain yang dia jalankan, termasuk Tesla Inc., dewan direksi dipenuhi dengan loyalis Musk. Misalnya, saudaranya Kimbal Musk menjadi direksi di Tesla.
Sebagai hasil dari kesepakatan merger, Twitter akan membeli 3,875 persen obligasi senior (senior notes) yang jatuh tempo pada tahun 2027 dan 5 persen senior notes yang jatuh tempo pada 2030 dengan harga penawaran 101 persen dari pokok ditambah bunga yang masih harus dibayar dan belum dibayar.
Perjanjian obligasi mengharuskan Twitter menawarkan untuk membeli kembali utangnya jika terjadi perubahan kendali atas perusahaan. Elon juga telah meminta hakim untuk menolak gugatan atas usahanya untuk menarik diri dari akuisisi setelah kesepakatan telah ditutup.
Baca Juga
Beberapa hari pertama Elon menangani Twitter dipenuhi dengan rumor dan spekulasi, termasuk tentang bagaimana dia akan menangani moderasi konten di Twitter dan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk memangkas biaya.
Elon Musk kemudian membantah kabar PHK tersebut lewat akun Twitter pribadinya yang membalas sebuah postingan dari salah satu pengusaha bernama Eric Umansky.
"Ini salah," tulis Elon Musk membalas unggahan Umansky yang mengatakan bahwa bos Tesla itu akan memecat orang-orang di Twitter sebelum kompensasi akhir tahun seraya melampirkan berita dari The New York Times perihal isu PHK tersebut.
Hanya tiga hari setelah mengakuisisi Twitter, pandangannya mengenai moderasi konten juga diuji setelah dia memposting dan menghapus tweet yang menyebarkan teori konspirasi anti-LGBTQ yang tidak berdasar tentang serangan baru-baru ini terhadap suami Ketua DPR Nancy Pelosi.