Bisnis.com, JAKARTA - Twitter Inc. membatasi akses karyawan terhadap alat internal yang digunakan untuk melakukan moderasi konten dan penegakan kebijakan lainnya. Langkah ini membatasi tindakan staf untuk menyaring informasi yang salah menjelang pemilihan umum paruh waktu Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (1/11/2022), staf Twitter dilaporkan tidak bisa mengubah atau menghukum akun yang melanggar aturan terkait informasi menyesatkan, mulai dari unggahan ofensif hingga ujaran kebencian, kecuali pelanggaran berdampak tinggi seperti melibatkan kerusakan di dunia nyata.
Staf yang bertanggung jawab mengawasi kebijakan Twitter selama pemilihan presiden Brasil mendapatkan akses ke alat internal pada hari Minggu, namun hanya dalam kapasitas terbatas. Perusahaan masih menggunakan teknologi penegakan otomatis, dan kontraktor pihak ketiga, meskipun pelanggaran profil tertinggi biasanya ditinjau secara manual oleh karyawan Twitter.
Meski demikian, Twitter yang berbasis di San Francisco menolak mengomentari batasan baru yang ditempatkan pada sistem moderasi kontennya.
"Inilah yang harus kami (atau perusahaan mana pun) lakukan di tengah transisi perusahaan untuk mengurangi peluang risiko orang dalam. Kami masih menegakkan aturan Twitter kami dalam skala tertentu." cuit kepala keselamatan dan integritas Twitter Yoel Roth di akun Twitter pribadi miliknya @yoyoel, Selasa (1/11/2022).
Seperti diketahui, staf Twitter menggunakan dasbor, yang dikenal sebagai alat agen untuk melakukan tindakan seperti memblokir atau menangguhkan akun yang dianggap melanggar kebijakan.
Baca Juga
Deteksi pelanggaran kebijakan dapat ditandai oleh pengguna Twitter lain atau terdeteksi secara otomatis, tetapi tindakan terhadap pelanggaran tersebut perlu dilakukan secara manual dengan akses ke dasbor. Meski begitu, dasbor ini ditangguhkan sejak pekan lalu.
Pembatasan ini adalah bagian dari rencana yang lebih luas untuk membekukan kode perangkat lunak Twitter agar karyawan tidak menuntut perubahan pada aplikasi selama transisi kepemilikan baru.
Biasanya, tingkat akses ini diberikan kepada ratusan orang, namun staf yang mendapat akses ini dipangkas menjadi hanya 15 orang pekan lalu, kata seseorang yang mengetahui masalah ini tanpa ingin disebutkan namanya.
Pembatasan akses moderasi konten menimbulkan kekhawatiran di antara karyawan di tim kepercayaan dan keselamatan Twitter, yang percaya perusahaan dapat menegakkan kebijakan menjelang pemilihan tengah semester AS pada 8 November mendatang.