Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

B20 Indonesia: Digitalisasi Mampu Menjawab Tantangan Terbesar UMKM

Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita menilai digitalisasi dapat menjadi solusi bagi UMKM dalam membuka akses pasar atau pemasaran.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih memiliki tantangan terbesar dalam mengembangkan usahanya, yaitu membuka akses pasar atau pemasaran.

Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita mengatakan, tantangan pemasaran tersebut bisa diatasi lewat digitalisasi. Melalui digitalisasi, menurut Elvira, UMKM dapat bertumbuh di tengah perkembangan zaman saat ini.

“Dengan banyak mendengar dari pelaku UMKM, tantangan terbesar pada membuka akses pasar atau pemasaran. Melalui digitalisasi UMKM kami percaya semakin dapat bertumbuh di tengah perkembangan zaman ini agar dapat bersaing,” ujar Elvira dalam acara ‘B20 Indonesia: MSMEs Digitalization Places Indonesian MSMEs in Global Supply Chains’ yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Elvira melanjutkan bahwa digitalisasi memberikan optimisme UMKM ke depan karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Kontribusi UMKM tercatat mencapai kisaran 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Di setiap periode krisis, UMKM bahkan menjadi buffer, bersifat resilient, dan bisa pulih dengan baik. Ke depannya, dia berharap UMKM bisa berperan sebagai rantai pasok global.

“Kami percaya inisiasi Kadin B20 dapat menjadi salah satu legacy kolaborasi multi pihak ke depannya agar UMKM Indonesia semakin maju dan berperan sebagai rantai pasok global. Baik itu dari sisi korporasi, pemerintah, maupun swasta dan dengan dukungan teknologi akan semakin banyak UMKM go global,” ungkap Elvira.

Lebih lanjut, Elvira membeberkan bahwa Sampoerna juga telah melakukan inisiatif untuk membantu UMKM pada umumnya dan digitalisasi khususnya. Selama perjalanan Sampoerna yang sudah 109 tahun hadir di Indonesia, pihaknya telah menjalankan dua program besar untuk mendukung UMKM, termasuk memfasilitasi digitalisasi UMKM. Kedua program ini, yakni Sampoerna Entrepreneurship Training Center (STCT) yang dibangun sejak 2007 dan Sampoerna Ritel Community (SRC) yang dilakukan sejak 2008.

“STCT berfokus pada pelatihan kewirausahaan terintegrasi dengan fasilitas pendukung yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur. Hingga saat ini, STCT telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 60.000 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, SRC merupakan program pengembangan khusus peritel tradisional dengan anggota 180.000 toko kelontong di seluruh Indonesia. Menurutnya, kedua program tersebut dalam rangka upaya mengembangkan keterampilan usaha pelaku UMKM secara terpadu dan menyeluruh.

”Kami berharap mereka lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing. Kami percaya digitalisasi menjadi peluang baru UMKM nasional saat ini. Akan tetapi, dibutuhkan pendapampingan dan dukungan berbagai pihak,” ucap Elvira.

Adapun, acara 'B20 Indonesia: MSMEs Digitalization Places Indonesian MSMEs in Global Supply Chains’ merupakan kolaborasi Sampoerna dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam acara puncak B20.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper